Sabtu, 26 Juni 2010

Mikrokontroler

Mikrokontroler
Atmel 89C51
Pendahuluan
Features
· Compatible with MCS-51Ô Products · 4 Kbytes of In-System Reprogrammable Flash Memory
Endurance: 1,000 Write/Erase Cycles · Fully Static Operation: 0 Hz to 24 MHz · Three-Level Program
Memory Lock · 128 x 8-Bit Internal RAM · 32 Programmable I/O Lines · Two 16-Bit Timer/Counters
· Six Interrupt Sources · Programmable Serial Channel · Low Power Idle and Power Down Modes
Perbedaan antara mikroprosesor dan mikrokontroler adalah sebagai berikut :
1. Mikroprosesor : adalah bagian dari CPU dari sebuah computer, tanpa memori tanpa I/
O dan Peripheral. Contoh 8088 dan 80x86. Untuk dapat bekerja mikroprosesor
membutuhkan perangkat pendukung berupa RAM, ROM, dan I/O
2. Mikrokontroler atau yang kita kenal dengan Single Chip mengkombinasikan CPU
dengan memori dan I/O. Dengan demikian suatu mikrokontroler tidak membutuhkan
tambahan RAM, ROM dan I/O
Perlengkapan Dasar Mikroprosesor/Mikrokontroler
1. CPU (Central Processing Unit)
2. Alamat/Address
3. Data
4. Pengendali
5. Memori
6. RAM
7. ROM
8. Input/Output
Mikrokontroler 8951
Mikrokontroler Memiliki ROM yang dapat ditulis dan dihapus dengan menggunakan listrik
dan dikenal dengan EEPROM (Electrical Erasenable Programing ROM)
Mikrokontroler 89c51 memiliki keistimewaan sebagai berikut :
a) Sebuah CPU 8 bit
b) Osilator internal dan pewaktu
c) RAM internal 128 byte
d) Empat buah programmable port I/O, masing masing terdiri atas 8 buah jalur I/O
e) Dua Buah Timer/Counter 16 bit
f) Lima buah jalur interupsi (2 buah interupsi eksternal dan 3 buah interupsi internal)
g) Sebuah Port Serial dengan control serial Full Duplex UART
h) Kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan Operasi Boolean
STMIK Pasim
2
i) Kecepatan pelaksaan intruksi dari 4 MHZ sampai 24 MHZ
Pena-Pena Mikrokontroler 89c51
Pena pena 89c51 diperlihatkan pada gambar 4. Penjelasan masing-masing pena adalah
sebagai berikut :
a) Pena 1 sampai 8 (Port 1) merupakan port pararel 8
bit dua arah (bidirectional) yang dapa digunakan
untuk berbagai keperluan (general Purpose)
b) Pena 9 (reset) merupakan rest aktif tinggi). Pulsa
transisi dari rendah ke tinggi akan mereset 8951.
Pena ini dihubungkan ke power on reset
c) Pena 10 sampai 17 (port 3) adalah port parallel 8 bit
dua arah yang memiliki fungsi pengganti. Fungsi
pengganti meliputi TxD, RxD, Int0 (Interrupt 0),
Int1 (Interrupt 1). T0, T1, WR(Write) dan RD(Read)
Bila fungsi pengganti tidak dipakai, pena-pena ini
dapat digunakan sebagai port parallel 8 bit serbaguna.
d) Pena 18 (XTAL 1) adalah pena masukan ke rangkaian osilator internal. Sebuah
osilator kristal atau sumber osilator luar dapat digunakan.
STMIK Pasim
3
e) Pena 19 (Xtal 2) adalah pena keluaran ke rangkaian osilator internal. Pena ini dipakai
bila menggunakan osilator kristal
f) Pena 20 (Ground) dihubungkan ke Vss atau Ground
g) Pena 21 sampai 28 (Port 2) adalah port pararel 2 (P2) selebar 8 bit dua arah. Port 2 ini
digunakan sebagai pengalamat bila dilakukan pengaksesan memori eksternal
h) Pena 29 adalah pena PSEN (Program Store Enable) yang merupakan sinyal
pengomtrol yang membolehkan program memory eksternal masuk ke dalam bus
selama proses pemberian/pengambilan instruksi (fetching)
i) Pena 30 adalah pena ALE (Addres Latch Enable) yang digunakan untuk menahan
alamat memori eksternal selama proses pelaksanaan instruksi
j) Pena 31 (EA). Bila pena ini diberi logika tinggi (H) mikrokontroler akan
melaksanakan instruksi dari ROM/EPROM. Ketika isi program counter kurang dari
4096. Bila diberi logika rendah (L), mikrokontroler akan melaksanakan seluruh
instruksi dari program emori program luar.
k) Pena 32 sampai 39 (Port 0) merupakan port pararel 8 bit open drain dua arah. Bila
digunakan untuk mengakses memori luar, port ini akan memultipleks alamat memori
dengan data.
l) Pena 40 (Vcc) dihubungkan dengan ke Vcc + 5 volt
Perancangan Rangkaian Minimum ATMEL 89C51
Yang dimaksud rangkaian Minimum adalah rangkaian yang secara minimal harus ada agar
mikroprosesor dapat bekerja.
Mikroprosesor dapat bekerja minimal komponen yang harus ada yaitu :
 CPU (Central Prosesor Unit)
 Mem ori Program umumnya menggunakan EEPROM
(Read Only Memory)
 Memory Data menggunakan RAM (Random Access
Memory)
 Port I/O
 Pewaktuan CPU(Crystall (4 – 24 Mhz))
 Reset (optional) Timer/Counter 0 Hugh Byte
 Power Supply 5 Volt
 EA VPP dihubungkan ke VCC
Untuk Komponen Intern telah tersedia di dalam mikrocontroler, sedang untuk eksternal
menggunakan rangkaian berikut :
Pewaktuan CPU (Crystal)
Mikrokontroler 8951 memiliki osilator internal bagi sumber clock CPU. Untuk
menggunakan osilator internal diperlukan kristal antara
XTAL1 dan pena XTAL 2 an sebuah kapasitor ground
seperti terlihat pada gambar berikut
Untuk kristalnya dapat digunakan frekuensi dari 4
sampai 24 MHZ. Sedang untuk kapasitor dapat bernilai
20 pF sampai 40 pF. Bila menggunakan clock
eksternal rangkaian dihubungkan seperti berikut :
STMIK Pasim
}Intern
}Extern
4
Reset
Rangkaian Reset mikrokontroler tampak pada gambar berikut
Sehingga rangkaian minimum sebagai berikut :
Power Supply
Rangkaian Power Supply dapat menggunakan rangkaian berikut :
Sehingga rangkaian Minimum dapat dirancang sebagai
berikut :
31 EA/VP
1189 XX12
9 RESET
1167 RWDR
12 INT0
13 INT1
14 T0
15 T1
12345678 PPPPPPPP1111111101234567
PPPPPPPP0000000001234567 3333333323456789
PPPPPPPP2222222201234567 2222222212345678
PSEN 29
ALE/P 30
TXD 11
RXD 10
ATMEL 89C51
8751
11.095 Mhz
CRYSTAL
27 PF
CAP
27 PF
CAP
C?
SW-PB 22 uf
CAPACITOR
16 1
100A
RESPACK1
16 1
4.7kA
RESPACK1
VCC 123456789
JP?
JP? ARRAY RES
LED
VCC
GROUND
GROUND
GROUND
VCC
12 V
STMIK Pasim
Reset
89c51
5
Register – register di mikrokontroler 89C51
Register di Mikrokontroler dapat diklasifikasikan berdasar penggunaan sebagai berikut
Klasifikasi Register Nama
Register
Nama Alamat fungsi
Register Untuk
Aritmatika dan Logik (8
Byte)
A Accumulator E0H
B F0H
Register I/O (8 Byte) P0 Port 0 80H
P1 Port 1 90H
P2 Port 2 A0H
P3 Port 3 B0H
SBUF Serial Buffer 98H
Register Control (8
Byte)
IP Interupt Priority Control B8H
IE Interupt Enable Control A8H
TMOD Timer/Counter Mode Control 89H
TCON Timer/Counter Control 88H
TH0 Timer/Counter 0 High Byte 8CH
TL0 Timer/Counter 0 Low Byte 8AH
TH1 Timer/Counter 1 High Byte 8DH
TL1 Timer/Counter 0 Low Byte 8BH
PCON Power Control 87H
Register Bantu (8 Byte) R0.. R7 00H..07H
R0’..R7’ 08H..0FH
R0’’..R7’’ 10H..17H
R0’’’..R7’’’ 18H..1FH
Register 16 Bit DPTR 82H..83H
Register Pointer SP 81H
Membuat Program dengan bahasa Assembly MCS-51
Perhatikan Contoh soal berikut :
Rancang lampu Hias sederhana 8 bit dengan menggunakan LED dengan Nyala berkedip
kedip.
Contoh 0000 0000 berikut 1111 1111 berikut 0000 0000
Rancang Hardware dan Program
Jawab
Definisikan Hidup ---> 0 ; Mati ---> 1
Organisasi memory
Mikrokontroler MCS 51 memiliki pembagian ruang alamat untuk program dan data.
Memori program hanya dapat dibaca tidak dapat ditulisi. Sedang memory data dapat ditulisi.
Program yang berukuran lebih dari kapasitas EEPROM (4 Kbite untuk 8951, dan 8 Kbit
untuk 8952) disimpan di EEPROM eksternal.
Sinyal yang membolehkan pembacaan dari memoy program eksternal adalah dari pena
PSEN (Program Store Enable)
STMIK Pasim
6
FFFFH
FFFFH
PROGRAM MEMORY
0000
RD WR
Struktur memori Mikrokontroler 8951
Mikrokontroler Intel 8951 memiliki 5 buah ruang alamat,yaitu
1. Ruang alamat kode (code addresss space) sebanyak 4k, yang seluruhnya merupakan
ruang alamat kode eksternal (off chip)
2. Ruang alamat data internal yang dapat dialamati secara langsung, yang terdiri atas:
♠ RAM sebanyak 128 byte
♠ Hardware register sebanyak 128 byte
3. Ruang alamat data internal yang dialamati secara tidak langung sebanyak 128 byte,
seluruhnay diakses dengan pengalamatan tidak langsung.
4. Ruang alamat data eksternal 64K byte yang dapat ditambahkan oleh pemakai.
5. Ruang alamat bit. Dapat diakses dengan pengalamatan langsung.
Memori Program
Gambar dibawah memperlihatkan bagian bawah dari memori program. Setelah reset
CPU memulai eksekusi dari lokasi 0000H
23 H
18 H
13 H
0B H
03 H
00 H
Reset
Memori Program
Setiap interupsi mempunyai lokasi tetap dalam memori program. Interupsi
menyebabkan CPU melompat lokasi yang ada diatas yang merupakan alamat-alamat lokasi
interupsi. Terdapat sub rutin yang harus dilaksanakan.
STMIK Pasim
Ext
EA=0
EXT
EA=1
IN
Lokasi
Interupsi
Serial
T1
T0
Int1
Int0
Reset
7
kita dapat menambahkan EEPROM eksternal bila dirasa ukuran program lebih dari 4
Kbyte. Tampak pada blok diagram dibawah ini :
Memori Data
Gambar dibawah memperlihatkan hubungan mikrokontroler untuk mengkases RAM
Eksternal. Untuk melakukan pembacaan dan penulisan, mikrokontroler akan mengirimkan
RD atau WR.
STMIK Pasim
ALE
Data
ADDRESS
PSEN OE
8951 EEPROM
P0
P2
ALE
Data
ADDRESS
PSEN OE
8951 EEPROM
P0
P2
8
men ghubungk
an
mikrokontroler dengan RAM Eksternal
Memori data internal dipetakan seperti pada gambar 10. Ruang memorinya dibagi
menjadi tiga blok, yaitu sebagai Lower 128, upper 128 dan ruang SFR (Special
Function Register).
FF H FF H
UPPER 128
80 H 80 H
7F H SFR
LOWER 128 0
Memori data Intenal
Bagian Bawah dari 128 Byte RAM dipetakan seperti telihat pada gambar 11. Tiga
puluh byte paling bawah dikelompokkan dalam 4 bank (8 Register) yaitu R0 sampai R7. Dua
bit dalam psw memilih register bank yang digunakan.
Ruang
Pengalamatan
Bit
4 Bank
8 Register
Nilai Stack Saat Reset
STMIK Pasim
7FH
1FH
2FH
17H
07H
0FH
ACC
PORT 3
PORT 2
PORT !
PORT 0
9
Bagian Bawah 128 Byte RAM Internal
bagian atas 128 byte RAM Internal
FFH
E0H
B0H
A0H
90H
80H
Ruang special function register
Interupsi
Ada 2 jenis interupsi dalam mikrokontroler 8951 yaitu :
1. Interupsi yang tak dapat dihalangi oleh perangkat lunak(Non maskable Interrupt)
misalnya reset
2. Interupsi yang dapat dihalangi perangkat lunak (maskable interrupt) contoh interupsi
jenis ini adalah INT 0dan IT 1 serta timer/Counter 0. Timer/Counter 1 dan interupsi serial
(internal)
Alamat layanan rutin interupsi dari setiap sumber interupsi diperlihatkan pada table dibawah
ini
Nama Lokasi Alat Interupsi
Reset 00 H Power on reset
Int 0 03H INT 0
Timer 0 0BH Timer 0
Int 1 13 H INT 1
Timer 1 1 BH Timer 1
STMIK Pasim
FFH
80H
10
Sint 23 H Port I/O serial
Mikrokontroler atmel 89c51 menyediakan 5 sumber interupsi: 2 interupsi eksternal, 2
interupsi timer, dan satu interupsi port serial.. Register yang mengontrol interupsi yaitu
IE(Interrupt enable) dan IP (Interupt priority)
Interrupt enable
MSB LSB
EA - - ES ETI EXI ET0 EX0
Simbol Posisi Fungsi
EA IE.7 Melumpuhkan semua interupsi. Jika EA = 0 tidak ada
interupsi yang akan dilayani. Jika EA = 1 setiap sumber
interupsi dapat dijalankan atau dilumpuhkan secara individual
- IE.6 Kosong
- IE.5 Kosong
ES IE.4 Bit pembuat enable port serial
ET1 IE.3 Bit pembuat enable timer 1
EX1 IE.2 Bit pembuat enable INT 1
ET0 IE.1 Bit Pembuat enable timer 0
EX0 IE.0 Bit pembuat enable INT 0
Jika akan mengaktifkan interupsi 0 ( INT 0 ) misalnya nilai yang harus diberikan ke IE adalah
81H(memberikan logika 1 ke EA dan EX0)
Prioritas interupsi
Setiap sumber interupsi dapat deprogram secara individual menajdi satu atau dua tingkat
prioritas dengan mengatur bit SFR yang bernama IP (Interrupt priority). NInterupsi dengan
prioritas rendah dapat diinterupsi oleh interupsi yang memiliki prioritas lebih tinggi.
Bit bit pada IP adalah :
MSB LSB
- - - PS PT1 PX1 PT0 PX0
Priority bit = 1 menandakan prioritas tinggi
Priority bit = 0 menandakan prioritas rendah
Timer/Counter
Bila timer/counter diaktifkan pada frekuensi kerja 12 MHZ , timer/counter akan melakukan
perhitungan setiap 1 mikrodetik secara independent. Apabila peroda waktu telah dilampaui,
timer/counter segera menginterupsi
Perioda waktu timer/counter dirumuskan sebagai berikut :
a. Sebagai timer/counter 8 bit
T= (255 – TLx)* 1 m s
Dimana TLx isi register TL0 atau TL1
b. Sebagai timer counter 16 bit
T=(65535 - THxTLx)*1 m s
STMIK Pasim
11
THx = isi register TH0 atau TH1
TLx = isi register TL0 atau TL1
Pengontrol kerja timer/counter adalaha register timer control (TCON) bit pada timer counter
adalah sebagai berikut :
MSB LSB
TF1 TR1 TF0 TR0 IE1 IT1 IE0 IT0
Simbol Posisi Fungsi
TF1 TCON.7 Timer 1 overflow flag. Di-set oleh perangkat keras saat
timer/counter menghasilkan limpahan (overflow)
TR1 TCON.6 Bit untuk menjalankan Timer 1. Diset/clear oleh software untuk
membuat timer on atau off
TF0 TCON.5 Timer 0 overflow flag. Di-set oleh perangkat keras.
TR0 TCON.4 Bit untuk menjalankan Timer 0. Di-set/clear oleh software untuk
membuat timer on atau off.
IE1 TCON.3 External interrupt 1 edge flag
IT1 TCON.2 Interrupt 1 type control byte. Set/clear oleh software untuk
menspesifikasikan sis turun/level rendah trigger dari interupsi
eksternal
IE0 TCON.1 External interrupt 0 edge flag
IT0 TCON.0 Interrupt 0 type control bit
Pengontrol pemilihan mode operasi timer/counter adalah register timer mode (TMOD) yang
mana definisi bit- bitnya adalah sebagai berikut :
MSB LSB
Timer/counter 1 Timer/counter 0
GATE C/T M1 M0 GATE C/T M1 M0
Gate : saat TRx dalam TCON diset 1 dan gate = 1, timer/counter x akan berjalan ketika TRx
= 1 (Timer dikontrol software)
C/T : Pemilih fungsi timer atau counter. Clear (0) untuk operasi timer dengan masukkan dari
system clock internal. Set (1) untuk operasi counter dengan masukkan dari pena T0 atau T1.
M1 dan M0 Bit pemilih mode
Kombinasi Mo dan M1 adalah sebagai berikut :
M1 M0 Mode Operasi
0 0 0 Timer 13 Bit
0 1 1 Timer/counter 16 Bit
1 0 2 Timer auto reload 8 bit (pengisian otomatis
1 1 3 TL.0 adalah timer/counter 8 bit yang
dikontrol oleh control bit standar Timer 0
TH0 adalah timer 8 Bit dan dikontrol oleh
Kontrol bit Timer 1
Perangkat lunak mikrokontroler atmel 8951
STMIK Pasim
12
Sebuah mikrokontroler tidak akan bekerja bial tidak diberikan program kepadanya. Program
tersebut memberitahu mikrokontroler apa yang harus dilakukan.
Sistem Bilangan
Bilangan Biner
Bilangan biner merupakan bilangan dengan dasar 2. Bilangan ini hanya mempunyai lambing
bilangan 0 dan 1.
Sebagai contoh bilangan biner 1011 memiliki decimal :
1 0 1 1
(1*8 ) + (0*4) + (1*2) +(1*1) = 11 desimal
Bilangan heksadesimal
Bilangan Heksadesimal merupakan bilangan berbasis 16, dengan symbol bilangan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F  Keenam huruf mewakili bilangan decimal 10 sampai 15
Contoh A9H = 1010 1001
Simbol Assembler Khusus
Assembler telah menyediakan beberapa symbol tampak pada table di bawah ini
Simbol Khusus Arti
A Accumulator
R0..R7 Register serbaguna
DPTR Data Pointer register 16 bit
PC Program Counter. Register 16
bit yang berisi alamat instruksi
berikutnya yang akan dijalankan
C Carry Flag
AB Akumulator/register B,
pasangan register untuk
perkalian dan pembagian
Pengalamatan tak langsung
ADD a,@R0 ; Tambahkan isi RAM yang lokasinya ditunjukkan oleh register
R0 ke akumulator
DEC @R1 ; Kurang satu isi RAM yang alamatnya ditnjukan register R1
MOVX @DPTR,A ; Pindahkan isi akumulator ke memori luar yang lokasinya ditunjukkan
oleh data pointer (DPTR)
Pengalamatan Langsung
MOV A, #01H ;isi akumulator dengan 01
MOV DPTR,#19AB ;isi DPTR dengan 19AB
Pengalamatan BIT
SETB TR1 ; Set TR1
SETB 88H.6 ;Set bit 6 pada lokasi 88H
STMIK Pasim
13
Instruksi 8951 sebagai berikut
Langkah Langkah dalam perancangan rangkaian Menggunakan Komponen tambahan
1. Pemetaan Memory
STMIK Pasim
14
Pemetaan ini bertujuan untuk memudahkan kita mengalokasikan memory dan data tidak
saling bertabrakan yang kita gunakan terutama bila kita banyak menggunakan device luar
Langkah pemetaan memory
Contoh :
· bila mikrokontroler terhubung ke sejumlah peralatan PPI, RAM, RTC buat table seperti
berikut :
Kita buat table
Ram RTC PPI
0 0 1 Ram Aktif
0 1 0 RTC aktif
1 0 0 PPI Aktif
· Dari table yang kita buat kita dapat alamat untuk mengaktifkan peralatan dengan
menggunakan MUX yang mempunyai rumus 2input = Output
Buat blok dari table tersebut
0000H
0999H
1000H
1FFFH
2000H
2FFFH
4000H
4FFFH
Petakan pin yang terhubung :
Mengaktifkan RAM
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Mengaktifkan RTC
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0
STMIK Pasim
RAM
RTC
PPI
15
0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Mengaktifkan PPI
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0 P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Program Bantu
Ada dua program Bantu yang dapat digunakan untuk mempelajarai ATMEL 8951 yaitu
AVSIM51 dan ALDS. AVSIM51 merupakan suatu program yang dapat mensimulasikan
proses yang terjadi dalam prosesor 8951 seperti bagaimana kondisi output port , kondisi
accumulator, menampilkan isi carry flag, dan banyak lagi.. Sedang untuk mengcompile
program yang kita buat kita dapat menggunakan program ALDS yang mempunyai tampilan
editor teks mirip dengan turbo Pascal.
Untuk memakai program AVSIM51 ketikkan AVSIM51 dan t4ekan enter akan muncul
pesan sebagai berikut :
AVSIM 8051 Simulator/Debugger
Serial # 01036 Licensed by Avocet Systems, Inc.
Copyright (C) 1984,1985,1986 by Ken Anderson Software
All Rights Reserved
Intel 8051 Family Microcomputers
HMOS ROM HMOS ROMless CMOS ROM
A: 8051/8751 C: 8031 E: 80C51
B: 8052/8752 D: 8032 F: 80C31
Choose a CPU for simulation:
. Setelah itu kita pilih jenis mikriokontroler untuk 8951 pilih (A).
Load  masukkan nama program dengan ekstensi HEX
F1  Eksekusi program
F10  eksekusi perlangkah
Untuk mengetikkan program yang kita buat dapat menggunakan program ALDS
Ketik ALDS akan muncul tampilan berikut
STMIK Pasim
ALDS V1.26 File Assembly Processor MCS51 Debug
Line 1 Col 1 Insert Indent Tab C:NONAME.ASM
F2-Save F3-Load F9-Assembly Alt:F3-Pick F10-Menu STTS 10141991
16
Membuka program
File  Load 
Simpan Program/Save As
File  Write to 
Atau tekan F2
Kompile program
Tekan F9 sebelumnya cek dulu di menu assembly pengarah kompilernya :
 Buat Hex bila dibuka di program AVSIM51
 Buat BIN/HEX bila akan dimasukkan ke Prosesor
Jangan lupa pastikan prosesor bertuliskan Processor MCS51
Contoh Program
Mengaktifkan Port Pararel
Untuk mengaktifkan port pararel dapat digunakan instruksi MOV. Sebagai contoh :
MOV A,P2 : Masukkan data dari Port 2 ke akumulator
MOV P2,A Keluarkan data dari akumulator ke port 2
Sebuah port memiliki 8 jalur saluran karena itu untuk membedakannya kedelapan jalur
dinamai sesuai urutan nama port. Sebagai contoh berikut ini
Port P1.7 P1.6 P1.5 P1.4 P1.3 P1.2 P1.1 P1.0
Data 1/0 1/0 1/0 1/0 1/0 1/0 1/0 1/0
Data diatas bernilai 1 atau 0 tergantung data yang akan kita kirim ke port.
Misal port 1.7 dan port 1.5 yang aktif (misal untuk aktif bernilai 1) maka data yang kita
kirimkan ke port yaitu : #10100000b atau #0A0H maka perintah yang kita berikan MOV
P1,#10100000b atau MOV P1,#0A0H (ditambahkan angka 0 bila data yang kita kirim berupa
kode huruf).
Tanda “#” menunjukan data yang dikirim adalah nilai /value bukan alamat.
Selain menggunakan perintah MOV untuk men-set jalur dapat digunakan perintah
SETB. Misal untuk menyalakan P1.0 dapat digunakan perintah
SETB P1.0
Program LOOP
Start: MOV P1,#01H : isi port 1 dengan nilai 01h
Ulang: NOP : tanpa operasi
SJMP ulang : Menuju label ulang
Yang perlu diperhatikan pada program diatas penulisan label langsung diikuti “:” tanpa
spasi. Jarak antara titik dua dan instruksi minimal dipisahkan oleh 1 space
STMIK Pasim
17
Program Tunda
Subrutin tunda digunakan bila kita ingin respon alat yang dikontrol tidak terlalu cepat.
Dibawah ini contoh program untuk membuat lampu berkedip
Start: SETB P1.0
ACALL DELAY : Panggil subrutin delay
CLR P1.0
ACALL DELAY
DELAY: MOV R6,#0FFH
DEL1: MOV R5,#0FFH
DEL2: MOV R4,#0AH
DJNZ R4,$ : Kurangkan nilai R4 sampai nilai 0 bila telah nol ke baris
berikutnya
DJNZ R5, DEL2 : kurangkan nilai R5 bila belum nol lompat ke del2
DJNZ R6,DEL1 : kurangkan nilai R6 bila belum nol lompat ke del1
RET
END.
Port Serial.
Komunikasi serial adalah komunikasi dengan data yang datang secara berurutan tiap
bitnya. Dalam prakteknya hanya membtuhkan 3 kabel saja yaitu kabel untuk transmit TX
untuk receive RX.
Untuk dapat berhubungan dengan komputer ditambhakan MAX IC 232 dengan
rangkaian sebagai berikut :
Nomor pin yang dihubungkan adalah
Mikro COM 1
Port Serial dalam mikrokontroler memiliki sifat full duplex yang berati dapat mengirim dan
menerima secara bersamaan. Register pengirim dan penerima diakses pada register SBUF.
Register pengontrol kerjanya yaiut SCON. Bit SCOn didefinisikan sebagai berikut :
MSB LSB
SMO SM1 SM2 REN TB8 RB8 T1 R1
Simbol Posisi Fungsi
SM0 SCON.7 Pemilih Mode Port Serial
SM1 SCON.6 Pemilih Mode Port Serial
SM2 SCON.5 Membuat enable komunikasi multiprosesor dalam mode 2
STMIK Pasim
2
345
7
3
245
7
18
dan 3
REN SCON.4 Set/Clear oleh Perangkat Lunak untuk
menjalankan/melumpuhkan penerimaan
TB8 SCON.3 Bit ke 9 yang akan dikirim dalam mode 2 dan 3 secara
software
RB8 SCON.2 Dalam Mode 2 dan 3 adalah bit ke 9 yang diterima. Dalam
Mode 1 jika SM2 =0, RB8. Merupakan Bit stop yang
diterima. Dalam mode 0 RB8 tidak diterima
T1 SCON.1 Transmisi interrupt flag. Diset oleh hardware pada akhir bit
ke 8 dalam mode 0. atau pada permulaan dari bit stop dalam
mode lainnya secara software
R1 SCON.0 Receive interupt flag. Diset oleh hardware pada akhir bit ke 8
dalam mode 0
Tabel Pemilihan mode port serial
SM0 SM1 Mode Keterangan Baud rate
0 0 0 Shift Register Frek Osc/2
0 1 1 8 bit UART Variabel
1 0 2 9 Bit UART Frek osc/64 atau osc/
32
Baud Rate
Pada Mode 0 baud rate adalah 1/12 frekuensi Oscilator dan hanya dibuthkan register SCON.
Di Mode 1 satu baud rate dapat diubah. Baud rate dapat dihasilkan timer 1. Untuk ini
dilakukan dalam mode 2 (auto reload)
(32*12*[256 TH1])
Baud Rate (K * Frekuensi Oscilator)
-
=
Nilai K ditentukan oleh SMOD dalam power Control register (PCON) Bila SMOD =
0 maka k = 1, bila SMOD = 1 maka k = 2Bila diketahui baud rate, nilai TH1 melalui
persamaan berikut :
(384* RATE)
TH1 256 - (K* fREKUENSI OSCILATOR
BAUD
=
Nilai TH1 dalam bentuk Integer. Untuk PCON dialamati dengan ORL PCON, #80H
Untuk Mode 2 Baud Rate bila SMOD = 1 Baud Rate 1/32 SMOD = 0 Baud Rate 1/64, pada
mode 3, baud rate diatur seperti mode 1.
Percobaan
1. Percobaan Penggunaan Instruksi MOV, EQU, RR, RL ,SJMP,ACALL
Dalam Percobaan ini digunakan register A Register Komunikasi P0, P1, P2 dan Register
Bantu R0 – R7
Data EQU 040h
Start: MOV Data,#80h
STMIK Pasim
19
Putar: MOV P1,Data
MOV A,Data
RR A
MOV Data,A
ACALL DELAY : Panggil subrutin delay
SJMP Putar
DELAY: MOV R6,#0FFH
DJNZ R6,$ : Kurangkan nilai R6 sampai nilai 0 bila telah nol ke baris
berikutnya
RET
END.
Cara menghitung lama waktu delay diatas yaitu sebagai berikut :
Atmel untuk mengkeksekusi program dibutuhkan total 12 cycle. Bila Kristal yang kita
gunakan 12 MHZ maka:
1 cycle  12(cycle)/12(Mhz) : 1 u second.
Contoh untuk kasus delay diatas
Acall 2 cycle
MOV 1 cycle
DJNZ 3 cycle
RET 1 cycle
Maka untuk menghitung delay :
Acall Delay (2) + mov r6,#0FFH (1) + DJNZ (3*0ffh) + RET (1)
2. Penggunaan Timer dan Counter
Register Yang Digunakan
TMOD  Untuk Mengatur Inisialiasi awal
TCON  Untuk ON OFF Timer atau Counter
THx,TLx  Untuk mengatur Waktu Timer
Berikut Program Untuk membuat timer selama 1 Detik
Memakai Timer
Atmel 8951 memiliki dua buah timer/counter 16 bit. Timer atau counter dapat
diaktifkan melalui perangkat keras maupun perangkat lunak. Untuk menjalankan
timer/counter melalui perangkat, bit TRx harus diset. Bila hitungan timer/counter overflow
bit TFx akan diset.
Timer/counter dapat dijalankan melalui perangkat keras dengan memberikan transisi
negative pada pena INT dengan syarat Bit TRx sudah diset terlebih dahulu. Program berikut
digunakan untuk mengedipkan Port 1.0 dengan tundaan melalui timer/counter 0
Start: SETB P1.0
ACALL DELAY
CLR P1.0
ACALL DELAY
SJMP START
DELAY:
STMIK Pasim
20
MOV R0.#00H
LAGI: MOV TM0D,#01H
MOV TH0,#0D8H
MOV TL0,#0EFH
SETB TR0
ULANG: NOP
JBC TF0, HITUNG
SJMP ULANG
HITUNG: INC R0
CJNE R0,#64H,LAGI
RET
Tundaan dibuat menggunakan timer/counter 0 pada mode 1, yaitu timer 16 bit. Dengan
mengisikan nilai TH dan TL sesuai program diatas timer akan selesai menghitung selama
kira-kira 0,01 detik (frekuensi clock 12 MHZ) register R0 digunakan sebagi pembagi 100
sehingga lampu akan berkedip selama kira-kira 1 detik.
Bila program akan dijalankan dengan timer 1, instruksi yang harus diganti
MOV TMOD,#01H diganti MOV TMOD,#10H
SETB TR0 diganti SETB TR1
Memakai Counter
ATMEL 89c51 memiliki 2 buah counter yaitu counter 0 dan counter 1. Untuk mengaktifkan
counter 0
Set Bit C/T dengan 1
mode operasi bila 16 bit kode untuk M0 dan M1 yaitu 01
Aktifkan bit TR0/TR1. Untuk mengambil hasil counter di register TL0.
Contoh program counter dibawah ini :
MOV TMOD ,#050H ; SET COUNTER 0. MODE 1 (16 BIT)
SETB TR0 ; AKTIFKAN TR1
MOV A,TL0 ; BACA ISI COUNTER
MOV P1,A ; KIRIM KE PORT 1
3. Menggunakan Fasilitas Interupsi
Program berikut akan menyalakan port 1.0 Namun bila interupsi eksternal 0 diaktifkan
dengan membuat rendah pena INT 0 port 1.7 yang akan dinyalakan sementara port 1.0
dimatikan.
Start: ORG 00h
AJMP LANJUT
ORG 03H : ALAMAT INT 0
MOV P1,#80H
RETI
LANJUT: MOV IE,#81H : IZINKAN MASUK INT 0
MOV IP,#01H : PRIORITASKAN
MOV P1,#01H : NYALAKAN PORT
ULANG: NOP
SJMP ULANG
.
STMIK Pasim
21
Bila digunakan interupsi 1 maka
ORG 03 diganti ORG 13H
Isi IE diganti #84H
Isi IP diganti #04H
4 Percobaan Serial
Untuk Serial ada dua Program yang dirancang yaitu program di Mikrokontroler dan
Program Di PC
Register Yang digunakan :
Register TH0  Untuk Mengatur Baud Rate
Register SCON Untuk Inisialisasi
Register TCON/TR1  Untuk ON OFF Timer
Register SBUF Untuk Penampung data
Register TI Untuk Flag Transmit
Register RI Untuk Flag Receive
Program Di Mikrokontroler sebagai Berikut :
ORG 00H
MOV SCON,#50H
MOV TMOD,#20h
MOV TH1,#250
SETB TRI
TERIMA: JNB RI,TERIMA
MOV A,SBUF
CLR RI
MOV P0,A
MOV P1,A
MOV P2,A
CLR TI
MOV SBUF,A
KIRIM: JNB TI,KIRIM
SJMP TERIMA
Program Di Komputer
Private Sub Command1_Click()
MSComm1.PortOpen = True
MSComm1.Settings = "4800,n,8,1"
MSComm1.Output = Chr(Text1.Text)
Text2.Text = MSComm1.Input
MSComm1.PortOpen = False
End Sub
STMIK Pasim
22
Soal .soal.
1. Buat program yang menyalakan lampu di port 1 dari kiri ke kanan bila pin interupsi
0(p3.2) disentuh nyala lampu berubah dari kanan ke kiri
2. Microcontroler pertama dihidupkan seluruh lampu di port 1 akan menyala berkedipkedip
bila pin interupsi 0(p3.2) disentuh lampu akan menyala dari kanan ke kiri
3. Microcontroler pertama dihidupkan lampu di port 1.0 akan berkedip-kedip bila pin
interupsi 0 (p2.3) disentuh seluruh lampu di port 1 akan menyala kemudian bergeser
dari kiri ke kanan
4. Buat program bila telah menerima counter 5 kali maka lampu yang terhubung di port
1 akan berkedip sebanyak 2 kali kemudian lampu di port 2 akan berubah dari 0Fh
menjadi F0h kemudian kembali lagi menjadi 0Fh dan proses berulang kembali ke
awal
5. Buat Program Penggeser data Komunikasi Serial antara PC dan Mikrokontroler yaitu
bila Command >> bergeser ke kanan bila Command << bergeser ke kiri
Daftar Pustaka
 Moh. Ibnu Malik & Anistradi, Bereksprimen dengan Mikrokontroler 8031, PT
ELEX MEDIA KOMPUTINDO, 1999
 Chacha, Ir P. Insap Santosa, MSC, Bagaimana mendayagunakan sepasang
komputer, Andi Offset, 1995
 Myke Predko, Programing and Customizing the 8051 microcontroler, McGraw-
Hill, 1999
 Sencer Yeralan, Ashutosh Ahluwalia, Programing and Interfacing the 8051
Microntroller, addison-Wesley Publishing Company, 1995
 Data Sheet. http\\:www.atmel.com
 Paulus Andi Nalwan, teknik antarmuka dan pemrograman mikrokontroller AT
89C51, Elex Media Komputindo
STMIK Pasim
23
Lampiran
STMIK Pasim
31 EA/VP
1189 XX12
9 RESET
1167 RWDR
12 INT0
13 INT1
14 T0
15 T1
12345678 PPPPPPPP1111111101234567
PPPPPPPP0000000001234567 3333333323456789
PPPPPPPP2222222201234567 2222222212345678
PSEN 29
ALE/P 30
TXD 11
RXD 10
ATMEL 89C51
8751
11.095 Mhz
CRYSTAL
27 PF
CAP
27 PF
CAP
C?
SW-PB 22 uf
CAPACITOR
16 1
100A
RESPACK1
16 1
4.7kA
RESPACK1
VCC 123456789
JP?
JP? ARRAY RES
LED
VCC
GROUND
GROUND
GROUND
VCC
12 V
24
STMIK Pasim

Aplikasi Antarmuka Komputer 1

APLIKASI ANTARMUKA KOMPUTER
BLUETOOTH
6.2.1 Definisi
Kamu dapat mendapatkan kelompok definisi berbeda, tetapi sangat utama
Bluetooth adalah istilah dulu menguraikan protokol dari suatu cakupan pendek/singkat
(10 meter) dengan frequency-hopping radio menghubungkan antara alat. Alat ini
kemudian adalah memasukkan Bluetooth yang dimungkinkan. Dokumentasi pada
Bluetooth adalah dipecah jadi dua bagian, Bluetooth Spesifikasi dan Bluetooth Profil.
1. Spesifikasi menguraikan bagaimana teknologi bekerja (yaitu Bluetooth protokol
arsitektur),
2. Profil menguraikan bagaimana teknologi digunakan (yaitu bagaimana berbeda
bagian-bagian dari spesifikasi dapat digunakan untuk memenuhi suatu fungsi
diinginkan untuk suatu Bluetooth alat)
Secara lebih detil Bluetooth adalah nama diberikan kepada suatu teknologi baru
menggunakan jangka pendek radio menghubungkan, diharapkan untuk menggantikan
kable menghubungkan alat elektronik tetap dan jinjing. Hal ini dipertimbangkan bahwa
akan mempertimbangkan penggantian dari banyak kabel kebenaran yang
menghubungkan alat kepada yang lain dengan rantai radio universal.
Corak kunci nya adalah ketahanan, kompleksitas rendah, kuasa rendah dan biaya rendah.
yang dirancang Untuk beroperasi didalam lingkungan frekwensi ribut, Bluetooth radio
menggunakan suatu frekwensi dan pengakuan cepat yang meloncat rencana untuk
membuat mata rantai sempurna. Bluetooth radio modul beroperasi didalam unlicensed
ISM band pada 2.4GHz, dan menghindari gangguan campur tangan dari isyarat lainnya
oleh bagi suatu frekwensi baru setelah memancarkan atau menerima suatu paket. sistem
Lain yang dibandingkan dengan dalam bidang frekwensi yang sama, Bluetooth radio
meloncat lebih cepat dan menggunakan paket lebih pendek. Halaman berikut memberi
detil lebih tentang bagian berbeda protokol, catatan pengajaran tambahan ini dengan
sepenuhnya terbaru dengan versi terakhir dari bluetooth Spesifikasi.
Aplikasi Antarmuka Komputer 2
Gambar 6.5 Protokol Bluetooth
6.2.2 Bluetooth Radio Layer
Bluetooth Radio (layer) adalah lapisan yang digambarkan yang paling rendah
menyangkut Bluetooth spesifikasi. Hal ini menggambarkan kebutuhan dari Bluetooth
transceiver alat yang beroperasi dalam 2.4GHz ISM band.
(A). Bidang frekwensi dan Pengaturan Saluran
Bluetooth radio memenuhi spektrum yang menyebar dengan frekwensi yang meloncat
didalam 79 loncatan yang dipindahkan oleh 1 MHZ, mulai pada 2.402GHz dan
penyelesaian pada 2.480GHz. Dalam beberapa negara-negara (yaitu Perancis) bidang
frekwensi cakupan ini adalah yang dikurangi, dan 23-hop sistem digunakan. Dalam
rangka mematuhi peraturan pada setiap negeri.
(B). Karakteristik Pemancar
Masing-Masing alat digolongkan ke dalam 3 kelas power, Kelas power 1, 2 & 3.
• Menggerakkan Kelas 1: dirancang untuk jangka panjang (~100m), dengan suatu
max daya keluaran 20 dBm,
Aplikasi Antarmuka Komputer 3
• Menggerakkan Kelas 2: untuk alat cakupan biasa (~10m), dengan suatu max
daya keluaran 4 dBm,
• Menggerakkan Kelas 3: untuk menyingkat mencakup alat (~10cm), dengan
suatu max daya keluaran 0 dBm.
Bluetooth radio merupakan alat penghubung didasarkan pada suatu antena 0 dBm
nominal. Masing-Masing alat secara bebas pilih bertukar-tukar power.Equipment yang
dipancarkan dengan kemampuan kendali mengoptimalkan daya keluaran dalam suatu
hubungan dengan LMP. Hal ini dilaksanakan dengan mengukur RSSI dan laporan
kembali jika power harus ditingkatkan atau dikurangi.
Modulation Characteristics: Bluetooth radio modul menggunakan GFSK Gaussian
Frequency Shift Keying) dimana yang biner diwakili oleh suatu hal positif frekwensi
penyimpangan dan suatu biner nol oleh suatu hal negatif frekwensi penyimpangan. BT
adalah mulai 0.5 dan indek modulasi harus antara 0.28 dan 0.35.
Spurious Emissions: emisi pancaran palsu, in-band dan out-of-band, terukur dengan
suatu frekwensi yang meloncat pemancar yang meloncat pada frekwensi tunggal; alat-alat
yang synthesizer harus berubah frekwensi antara menerima slot dan memancarkan slot,
tetapi selalu kembali ke yang sama memancarkan frekwensi.
Radio Frequency Tolerance: awal dipancarkan memusat ketelitian frekwensi harus ± 75
kHz dari FC. Ketelitian frekwensi awal digambarkan disebut ketelitian frekwensi
sebelum informasi apapun dipancarkan. Catatlah bahwa frekwensi mengapung kebutuhan
adalah tidak tercakup di ± 75 KHz.
(C) Karakteristik Penerima
Sensitivity Level: Penerima harus mempunyai suatu kepekaan mengukur di mana bit
error rate (BER) 0.1%. Karena Bluetooth adalah suatu kepekaan nyata tingkat -70dBm
atau lebih baik.
Interference Performance: hal ini pada Co-Channel dan bersebelahan 1 MHZ dan 2
MHZ terukur dengan isyarat yang diinginkan 10 dB diatas kepekaan acuan mengukur.
Pada semua frekwensi lain isyarat yang diinginkan 3 dB diatas tingkatan kepekaan acuan.
Aplikasi Antarmuka Komputer 4
Out-of-Band blocking: Keluar dari ganjalan terukur dengan isyarat yang diinginkan 3
dB diatas kepekaan acuan mengukur. Isyarat bertentangan akan gelombang kontinyu
isyarat. BER akan kurang dari atau sepadan dengan 0.1%.
Intermodulation Characteristics: Capaian kepekaan acuan, BER= 0.1%, akan dijumpai
di bawah kondisi-kondisi berikut .
• isyarat diinginkan pada frekwensi f0 dengan suatu kuasa mengukur 6 dB diatas
kepekaan acuan mengukur.
• Suatu sinus statis melambaikan isyarat pada f1 dengan suatu kuasa tingkat – 39
dBm
• Suatu Bluetooth mengatur isyarat pada f 2 dengan suatu kuasa tingkat - 39 dBm
Dari kondisi tersebut f0 = 2f 1 - f 2 dan | f 2 - f 1| = n*1 MHZ, di mana n dapat 3, 4, atau
5. Sistem harus memenuhi salah satu darike tiga alternatif.
Maximum Usable Level: masukan dapat dipakai maksimum untuk mengukur penerima
akan beroperasi menjadi lebih baik dibanding – 20 dBm. BER akan lebih sedikit atau
sepadan dengan 0,1% pada – 20* dBm masukan kuasa.
Receiver Signal Strength Indicator (RSSI, Optional): Suatu transceiver berbagai
keinginan itu untuk ambil bagian dalam suatu mata rantai power-controlled harus mampu
mengukur kekuatan isyarat penerima sendiri dan menentukan jika pemancar di sebelah
lain mata rantai perlu meningkatkan atau berkurang daya keluaran tingkatannya. Suatu
Receiver Signal Strength Indicator (RSSI) membuat mungkin. Cara kendali kuasa
ditetapkan akan mempunyai suatu keemasan menerima cakupan kuasa. Keemasan ini
menerima kuasa digambarkan sebagai suatu cakupan dengan suatu ambang pintu lebih
tinggi dan yang lebih rendah levelsand suatu batas tinggi. ambang pintu tingkatan yang
lebih rendah sesuai dengan suatu kuasa diterima antara -56dBm dan 6dB di atas kepekaan
nyata dari penerima. ambang pintu tingkatan Bagian atas adalah 20 dB di atas ambang
pintu yang yang lebih rendah mengukur kepada suatu ketelitian ±6 dB. Instruksi untuk
mengubah TX kuasa dibawa di dalam LMP.
6.2.3 Bluetooth Baseband
Baseband adalah lapisan phisik Bluetooth. Hal ini untuk mengatur phisik menggali dan
menghubungkan dan terlepas dari jasa lain seperti koreksi kesalahan, data whitening, hop
Aplikasi Antarmuka Komputer 5
selection dan Bluetooth keamanan. Baseband lapisan berada di atas sekali pada Bluetooth
radio layer dalam bluetooth tumpukan. Baseband protokol diterapkan sebagai Link
Control, dimana bekerja dengan Link manager untuk menyelesaikan carring out link
seperti link koneksi dan power control. Baseband juga mengatur Asynchronous dan
synchronous menghubungkan, menangani paket dan mengerjakan pemberian nomor
halaman dan pemeriksaan untuk mengakses dan menanyakan Bluetooth alat diarea itu.
Baseband transceiver menerapkan suatu time-division duplex (TDD, scheme. (pengubah
memancarkan dan menerima). Oleh karena itu terlepas dari frekwensi meloncat berbeda
(divisi frekwensi), waktu adalah juga dimasukkan.
6.2.3.1 Karakteristik Phisik
A. Physical Channel
Bluetooth beroperasi di 2.4 GHZ ISM band. Di Eropa dan AS, suatu band 83.5 MHZ
jarak ada tersedia di band ini, 79 RF chanel spaced 1 MHZ terpisah digambarkan. Di
Perancis, suatu band lebih kecil ada tersedia; di band 23 RF chanel spaced 1 MHZ
terpisah digambarkan.
Saluran diwakili oleh suatu pseudo-random hopping sequence yang meloncat
sampai 79 atau 23 RF chanel. Dua atau lebih Bluetooth alat menggunakan saluran yang
sama membentuk suatu piconet. Ada Master dan Slave pada setiap piconet. Urutan
meloncat adalah unik untuk piconet dan ditentukan oleh Bluetooth alat dengan alamat
(BD_ADDR) dari Master; tahap pada urutan meloncat ditentukan oleh Bluetooth clock
dari Master. Saluran adalah dibagi menjadi slot waktu di mana masing-masing slot
sesuai dengan suatu RF hop frekwensi. Loncatan berurutan sesuai dengan RF hop
frekwensi berbeda.
Untuk memahami proses hop frekuansi tersebut, dapat ditunjukan pada gambar
dibawah ini :
Aplikasi Antarmuka Komputer 6
Gambar 6.6 Baseband Spesifikasi
Saluran dibagi menjadi slot waktu, masing-masing 625 panjangnya. Slot waktu dinomori
menurut Bluetooth clock dari piconet.
Suatu TDD rencana digunakan jika Slave dan Master sebagai alternatif
memancarkan. Master akan start transmisi di slot waktu even-numbered, dan Salve akan
start transmisi di slot waktu bernomor gasal. Start paket akan dibariskan dengan slot start.
B. Physical Links
Baseband menangani dua jenis link: SCO (Synchronous Connection-Oriented)
dan ACL (Asynchronous Connection-Less) link. SCO link adalah suatu point-to-point
symmetric menghubungkan antara seorang Master dan Slave tunggal di piconet. Master
memelihara SCO link dengan penggunaan slot yang dipesan pada waktu yang tertentu
(circuit switched type). SCO link sebagian besar membawa informasi suara. Master dapat
mendukung sampai tiga SCO, sedangkan Slave yang dapat mendukung dua atau tiga
SCO link. SCO paket tidak pernah dipancarkan kembali. SCO paket digunakan untuk 64
KB/s transmisi.
ACL link adalah suatu point-to-multipoint menghubungkan antara Master dan semua
Slave yang mengambil bagian pada piconet. Di dalam slot tidak menyediakan untuk SCO
Aplikasi Antarmuka Komputer 7
link, Master dapat menetapkan suatu ACL menghubungkan pada suatu per-slot basis
kepada siap Slave, mencakup Slave telah mulai bekerja suatu SCO link (packet switched
type). Hanya ACL link tunggal dapat ada, karena kebanyakan ACL paket, transmisi dapat
kembali paket yang diterapkan.
C. Logical Channels
Bluetooth mempunyai 5 saluran logis yang dapat digunakan untuk memindahkan
jenis informasi yang berbeda. LC (Control Channel) dan LM (Link Manager) saluran
digunakan didalam link level, sedang UA, UI dan AS chanel digunakan untuk membawa
asynchronous, isosynchronous dan synchronous informasi pemakai.
D. Device Addressing
Ada 4 jenis alamat yang dapat ditugaskan ke bluetooth unit, yaitu
BD_ADDR: Bluetooth Device Address.
Masing-Masing Bluetooth transceiver dialokasikan suatu 48-bit alat alamat unik.
[Itu] adalah dibagi menjadi suatu 24-bit bidang PANGKUAN, suatu 16-bit
TIDUR SEBENTAR bidang dan suatu 8-BIT UAP bidang.
AM_ADDR: Active Member Address
Merupakan suatu 3-bit nomor;jumlah. itu hanyalah Sah sepanjang budak adalah
aktip pada [atas] saluran itu. Ini juga kadang-kadang [memanggil/hubungi] MAC
alamat dari suatu Bluetooth unit.
PM_ADDR: Parked Member Address
Merupakan suatu 8-bit anggota ( master-local) alamat yang memisahkan para
budak yang diparkir itu. PM_ADDR hanya sah sepanjang budak diparkir.
AR_ADDR: Access Request Address
Digunakan oleh budak yang diparkir untuk menentukan slave-to-master separuh
slot di (dalam) jendela akses [itu] diijinkan untuk mengirimkan akses meminta
pesan di (dalam). [yang] Sah sepanjang budak diparkir dan adalah tidak perlu
unik.
Aplikasi Antarmuka Komputer 8
6.2.3.2 Paket
Semua data pada piconet saluran disampaikan dalam bentuk paket
A. Packet Types
Ada 13 jenis paket yang berbeda digambarkan untuk baseband layer pada
Bluetooth sistem. Semua yang lebih tinggi lapisan menggunakan paket ini untuk
menyusun tingkat yang lebih tinggi PDU. Paket adalah ID, NULL, POLL, FHS, DM1,
paket ini digambarkan pada SCO dan ACL link. DH1, AUX1, DM3, DH3, DM5, DH5
digambarkan untuk ACL. HV1, HV2, HV3, DV digambarkan untuk SCO link.
B. Format Paket
Masing-Masing paket terdiri dari 3 kesatuan, kode akses (68/72 bit), header (54
bit), dan playload ( 0-2745 bit). Format paket ini dapat ditunjukkan pada gambar di
bawah ini :
Gambar 6.7 Format Paket
Keterangan :
Access Code: Kode akses digunakan untuk timing synchronization, offset compensation,
paging dan inquiry. Ada tiga jenis Kode akses yang berbeda : Channel Access Code
(CAC), Device Access Code (DAC) dan Inquiry Access Code ( IAC). CAC
mengidentifikasi suatu piconet unik, sedang DAC digunakan untuk pemberian nomor
halaman dan tanggapan. IAC digunakan untuk pemeriksaan.
Header: berisi informasi untuk paket acknowledgement, paket nomor, untuk out-of-order
packet reordering, flow control, slave address and error check for header.
Payload: berisi suara, data atau kedua-duanya. Karena mempunyai suatu data, payload
akan juga berisi suatu payload header.
6.2.3.3 Channel Control
A. Controller States
Bluetooth pengontrol beroperasi dalam dua bagian utama: Standby status dan
Koneksi status. Ada tujuh substates yang digunakan untuk menambahkan Salve atau
Aplikasi Antarmuka Komputer 9
koneksi buatan di dalam piconet. Diantarnya adalah page, page scan, inquiry, inquiry
scan, master response, slave response dan inquiry response
Standby status adalah bagian yang rendah di dalam Bluetooth unit.hanya pada waktu
yang sedang menjalankan dan tidak ada interaksi dengan alat apapun juga. Di dalam
Status koneksi, Slave dan Master dapat menukar paket, menggunakan saluran (Master)
mengakses kode dan Master Bluetooth clock. hopping scheme digunakan adalah saluran
yang hopping scheme. Pada bagian lain (page, inquiry dll diuraikan di bawah)
B. Connection Setup (Inquiry/Paging)
Secara normal, suatu koneksi antara dua alat terjadi dalam pertunjukan berikut :
Jika tidak ada yang diketahui suatu alat remote, kedua-duanya inquiry(1) dan page(2)
prosedur harus diikuti. Jika beberapa detil diketahui suatu alat remote, hanya pemberian
nomor halaman memeriksa prosedur (2) diperlukan.
Langkah 1: Prosedur pemeriksaan memungkinkan suatu alat untuk menemukan alat
adalah cakupan, dan menentukan clock dan alamat untuk alat.
1. Prosedur pemeriksaan melibatkan suatu unit (sumber) mengirimkan paket
pemeriksaan (inquiry state) dan kemudian menerima jawaban pemeriksaan
2. Unit yang menerima paket pemeriksaan (tujuan), akan dengan penuh harapan dalam
inquiry scan state untuk menerima paket pemeriksaan.
3. Tujuan kemudian masuk tanggapan, pemeriksaan menyatakan dan mengirimkan
suatu pemeriksaan menjawab kepada sumber.
Setelah prosedur pemeriksaan telah menyelesaikan, suatu koneksi dapat dibentuk
menggunakan paging procedure.
Langkah 2: Dengan pemberian paging procedure, suatu koneksi nyata dapat dibentuk.
Pemberian paging procedure secara khas mengikuti inquiry procedure. inquiry procedure
Bluetooth yang alamat diperlukan untuk menyediakan suatu koneksi. Pengetahuan
tentang clock (clock estimate) akan mempercepat prosedur susunan. Suatu unit yang
menetapkan suatu koneksi akan menyelesaikan suatu prosedur halaman dan akan secara
otomatis Master dari koneksi. Prosedur terjadi sebagai berikut:
1. Suatu alat (sumber) merupakan alat yang lain (tujuan).
2. Tujuan menerima halaman tersebut.
Aplikasi Antarmuka Komputer 10
3. Tujuan mengirimkan suatu jawaban kepada sumber itu.
4. Sumber mengirimkan suatu FHS paket kepada tujuan itu.
5. Tujuan mengirimkan adalah jawaban kedua kepada sumber itu.
6. Tujuan & sumber kemudian menswitch kepada sumber menggali parameter.
Status koneksi mulai dengan suatu POLL paket yang dikirim oleh Master untuk
memverifikasi Slave apakah telah menswitch kepada pemilihan Master Timing dan
channel frequency hopping. Slave dapat menjawab dengan dari berbagai bentuk jenis
paket.
C. Gaya Koneksi
Suatu Bluetooth di dalam Status koneksi terdapat empat gaya, yaitu: Active,
Hold, Sniff dan Park mode
Mode Active : Di gaya aktip, Bluetooth unit dengan aktip mengambil bagian pada
saluran itu. Jadwal induk transmisi berdasar pada lalu lintas menuntut ke dan dari para
Salve yang berbeda itu. Sebagai tambahan, transmisi reguler untuk salve menyamakan
saluran itu. Slave aktip mendengarkan di dalam master-to-slave slot untuk paket. Jika
slave aktip tidak dituju, maka mungkin tidur sampai transmisi Master baru yang
berikutnya.
Sniff Mode: Alat yang disamakan ke suatu piconet dapat masuk power-saving gaya di
mana aktivitas alat diturunkan. Sniff gaya, slave mendengarkan piconet pada tingkat tarip
dikurangi, begitu mengurangi siklus tugas. Sniff interval adalah programmable dan
tergantung pada aplikasi.Karena itu mempunyai tugas yang paling tinggi beredar (least
power efficient) dari semua 3 power-saving mode (Sniff, Hold & Park Mode).
Hold Mode: Alat yang disamakan ke suatu piconet dapat masuk power-saving gaya di
mana aktivitas alat diturunkan. Unit Master dapat meletakkan unit Slave ke dalam Hold
Mode, dimana hanya suatu pengatur waktu internal sedang menjalankan. Unit Slave
dapat juga menuntut untuk;menjadi memasuki hold mode. Perpindahan data start kembali
dengan segera manakala transisi unit ke luar dari hold mode. Hal ini mempunyai suatu
tugas intermediate antara beredar (medium power efficient) tentang 3 3 power saving
modes (Hold, Sniff, & Park).
Aplikasi Antarmuka Komputer 11
Park Mode: suatu alat masih disamakan kepada piconet tetapi tidak mengambil bagian
di dalam lalu lintas tersebut. Alat yang diparkir sudah menyerahkan MAC (AM_ADDR)
menunjuk dan sekali-kali mendengarkan lalu lintas dari Master ke re-synchronize dan
memeriksa pesan siaran. Hal itu mempunyai tugas yang paling rendah beredar (power
efficiency) dari semua 3 power-saving mode (Sniff, Hold dan Park).
D. Scatternet
Berbagai piconets boleh meliput area yang sama. Karena masing-masing piconet
mempunyai seorang Master yang berbeda, piconets meloncat dengan bebas, masingmasing
dengan saluran mereka sendiri yang meloncat tahap dan urutan ketika ditentukan
oleh Master yang masing-masing. Sebagai tambahan, paket saluran didahului oleh
saluran berbeda mengakses kode ketika ditentukan oleh alamat Master. Ketika piconets
ditambahkan, kemungkinan benturan meningkatkan; suatu penurunan (pangkat,derajad)
hasil capaian yang lemah seperti halnya umum di dalam frequency-hopping sistem
spektrum disebar.
Jika berbagai piconetsarea yang sama, suatu unit dapat mengambil bagian di
dalam dua atau lebih melapisi piconets dengan menerapkan waktu yang terdiri dari
banyak bagian. Untuk mengambil bagian pada saluran yang sesuai, perlu menggunakan
master yang dihubungkan menunjukkan dan offset clock sesuai memperoleh tahap yang
benar. Suatu Bluetooth unit dapat bertindak sebagai Salve di beberapa piconets, tetapi
hanya sebagai Master pada piconet tunggal. Suatu kelompok piconets di mana koneksi
berisi antara berbeda piconets disebut suatu scatternet.
Kadang-Kadang Salve atau Master boleh ingin menukar peran (master-slave
Switch), dapat berlangsung di dalam dua langkah-langkah:
1. TDD tombol Slave dan Master yang dipertimbangkan, yang diikuti oleh suatu
piconet tombol pada kedua-duanya.
2. Kemudian, jika menginginkan, slave old lain piconet dapat ditransfer ke piconet
yang baru.
Manakala suatu unit sudah mengakui resepsi dari FHS paket, unit ini menggunakan
piconet parameter yang baru yang digambarkan oleh guru yang baru dan piconet tombol
diselesaikan.
Aplikasi Antarmuka Komputer 12
6.2.3.4 Fungsi lain Baseband
A. Error Correction
Ada tiga macam koreksi kesalahan digunakan di dalam baseband protokol: 1/3
rate FEC, 2/3 rate FEC dan ARQ.
• 1/3 rate FEC setiap bit diulangi tiga kali untuk redundancy.
• 2/3 rate FEC suatu generator polynomial digunakan untuk menyandi 10 kode bit
ke suatu 15 kode bit
• ARQ scheme, DM, DH dan data DV paket dipancarkan kembali hingga suatu
pengakuan diterima (or timeout is exceeded). Bluetooth yang digunakan, tak
terhingga di mana menggunakan hal positif dan hal negatif dengan pengaturan
yang sesuai dengan nilai ARQN. Jika timeout nilai terlewati, Bluetooth
membilas paket dan meneruskan yang berikutnya.
B. Flow Control
Baseband protokol merekomendasikan menggunakan FIFO di dalam ACL dan
SCO link untuk transmisi dan menerima. Link Manajer mengisi antrian dan link control
mengosongkan antrian secara otomatis. Jika RX FIFO antrian penuh, kendali arus
digunakan untuk menghindari paket terjatuh dan buntu. Jika data tidak bisa diterima,
suatu indikasi perhentian dipancarkan dimasukkan oleh link control dari penerima ke
dalam header dari paket awal. Manakala pemancar menerima indikasi perhentian, maka
membekukan FIFO antrian. Jika penerima adalah siap mengirimkan suatu paket, maka
mulai lagi arus.
C. Synchronization
Bluetooth transceiver menggunakan suatu time-division dupleks (TDD), dimana
bahwa itu secara berurutan memancarkan dan menerima suatu synchronous. Rata-rata
pemilihan waktu transmisi paket Master mestinya tidak akan naik lebih cepat dari 20 ppm
sehubungan dengan pemilihan waktu slot yang ideal 625. Setiap pemilihan waktu dari
rata-rata pemilihan waktu harus kurang dari 1 microsecond.
Aplikasi Antarmuka Komputer 13
Piconet disamakan oleh system clock of the master. Pemancar pada piconet
channel memerlukan 3 informasi, (channel) untuk hopping sequence, phase dari urutan,
dan CAC untuk menempatkan pada paket.
1. Channel Hopping Sequence Adalah Bluetooth Alamat (BD_ADDR) tentang master
yang digunakan untuk memperoleh Frekuensi Hopping Sequence.
2. Phase merupakan sistem waktu dari master untuk menentukan tahap hopping
sequence.
3 Channel Access Code diperoleh dari Bluetooth Alamat (BD_ADDR) terhadap master.
Slave menyesuaikan native clock dengan suatu pemilihan waktu offset dalam
rangka memenuhi master clock, kemudian menghargai estimated clock. Offset adalah nol
untuk master seperti pada native clock merupakan master clock. Bluetooth perlu
mempunyai LSB diunit 312.5us, memberi clock rate 3.2kHz.
Suatu 20us uncertainty window diijinkan di sekitar penerima waktu dalam urutan untuk
akses itu correlator untuk penerima untuk mencari-cari saluran yang benar mengakses
kode dan mendapatkan pemancar. Manakala slave kembali dari hold mode dapat
menghubungkan suatu uncertainty window lebih besar hingga mereka tidak tumpangtindih
pada slot. Slave pada waktu tertentu bangun sampai mendengarkan rambu dari
master dan re-synchronizes clock offset.
D. Bluetooth Security
Di layer link, keamanan merupakan suatu pengesahan dan encryption dari
informasi. Karena keamanan yang kita perlukan suatu alamat public dimana unik untuk
masing-masing alat (BD_ADDR), dua kunci rahasia (authentication keys and encryption
key) dan suatu generator nomor secara acak. Suatu alat mengerjakan pengesahan dengan
pengeluaran suatu tantangan dan alat yang lain harus kemudian mengirimkan suatu
tanggapan untuk tantangan itu didasarkan pada tantangan, adalah BD_ADDR dan suatu
link kunci membagi bersama. Setelah pengesahan, encryption mungkin digunakan untuk
komunikasi. Lihatlah Bluetooth keamanan Halaman dan Bluetooth article lebih detil.
Aplikasi Antarmuka Komputer 14
6.2.4 Link Manager Protocol (LMP)
Link Manager menyelesaikan link setup, authentication, link configuration dan
protocols lainnya. Hal ini remote LM dan komunikasi dengan Link Manager Protocol
(LMP). Untuk melaksanakan peran penyedia layanannya, LM menggunakan dari dasar
Link Pengontrol ( LC).
Link Manager Protokol sangat utama terdiri dari sejumlah PDU (Protocol Unit Data),
dimana dikirim dari alat kepada alat yang lain, yang ditentukan oleh AM_ADDR di paket
header. LM PDU selalu dikirim ketika single-slot paket dan payload header pada satu
byte.
DM1 paket digunakan untuk mengangkut LM PDUS kecuali jika suatu SCO link adalah
yang menggunakan HV1 paket dan panjangnya isi kurang dari 9 bytes. Dalam hal ini DV
paket digunakan.
Berikut adalah suatu ringkas daftar jenis yang tersedia PDU dan function. PDU adalah
Wajib: M (must be supported), atau Opsional: O (optionally supported)
1) General Response 􀃆 (M) LMP_ACCEPTED, LMP_NOT_ACCEPTED
PDU ini digunakan sebagai pesan tanggapan ke lain prosedur berbeda sejumlah di dalam
PDU, berisi opcode dari pesan yang sedang dijawab.
2) Authentication 􀃆 (M) LMP_AU_RAND, LMP_SRES
Prosedur pengesahan didasarkan pada suatu challenge-response rencana. Pemeriksa
mengirimkan suatu LMP_AU_RAND PDU yang berisi suatu nomor secara acak
(tantangan) kepada penuntut. Penuntut mengkalkulasi suatu tanggapan, yang mana suatu
fungsi tantangan, claimant’s BD_ADDR dan suatu rahasia. Tanggapan dikembalikan
kepada pemeriksa, yang memeriksa jika tanggapan benar atau bukan. Suatu kalkulasi
sukses dari tanggapan pengesahan memerlukan bahwa dua alat berbagi suatu kunci
rahasia. Kedua-Duanya master dan Slave sebagai pemeriksa.
3) Pairing 􀃆 (M) LMP_IN_RAND, LMP_AU_RAND, LMP_SRES,
LMP_COMB_KEY, LMP_UNIT_KEY
Manakala dua alat tidak mempunyai suatu link umum dari suatu initialisasi kunci (K init)
diciptakan berdasarkan pada suatu PIN dan suatu nomor secara acak. Jika kedua-duanya
sudah menghitung K init link kunci diciptakan, dan akhirnya suatu pengesahan timbal
balik dibuat. Memasangkan prosedur mulai dengan suatu alat yang mengirimkan
LMP_IN_RAND; alat ini dikenal sebagai " initiating LM" atau "initiator" dialat lain
dikenal sebagai responding LM" atau "responder".
4) Change Link Key 􀃆 (M) LMP_COMB_KEY
Jika link kunci diperoleh dari kombinasi dan link yang sekarang adalah semi-permanent
link kunci, maka link kunci dapat diubah. Jika link kunci adalah suatu kunci unit, unit
Aplikasi Antarmuka Komputer 15
harus memasangkan prosedur dalam rangka berubah link kunci. Indeks
LMP_COMB_KEY dilindungi oleh suatu XOR menurut link yang sekarang.
5) Change the Current Link Key 􀃆 (M) LMP_TEMP_RAND, LMP_TEMP_KEY,
LMP_USE_SEMI_PERMANENT_KEY
Link sekarang merupakan suatu semi-permanent link atau suatu link kunci-kunci
temporer.Karena dapat diubah sementara, tetapi perubahan hanya yang sah untuk sesi itu.
Mengubah suatu link kunci temporer adalah perlu jika piconet akan mendukung
encrypted.
6) Encryption 􀃆 (O) LMP_ENCRYPTION_MODE_REQ, LMP_ENCRYPTION-
_KEY _SIZE_REQ, LMP_START_ENCRYPTION_REQ, LMP_STOP_ENCRYPTION_
REQ
Jika satu pengesahan telah dilakukan encryption digunakan. Maka master ingin semua
slave di piconet untuk menggunakan encryption parameter yang sama dan harus
mengeluarkan suatu kunci temporer (K Master) dan membuat kunci ini link yang
sekarang untuk semua slave di piconet sebelum encryption dimulai. Ini adalah perlu jika
paket siaran harus encrypted.
7) Clock Offset Request 􀃆 (M) LMP_CLKOFFSET_REQ, LMP_CLKOFFSET_RES
Manakala Slave menerima FHS paket, perbedaan dihitung antara own clock dan master
clock yang tercakup pada penghasil untung dari FHS paket. Offset clock adalah setiap
kali suatu paket diterima dari master. Master dapat meminta offset clock kapan saja
sepanjang koneksi. Oleh penyelamatan offset clock master mengetahui pada RF apa
channel slave dibangun sampai PAGE SCAN setelah meninggalkan piconet. Ini dapat
digunakan untuk mempercepat pemberian nomor halaman pada waktu yang lain saat
dipanggil.
8) Slot Offset Request 􀃆 (O) LMP_SLOT_OFFSET
Dengan LMP_SLOT_OFFSET informasi tentang perbedaan antar batasan-batasan slot di
dalam piconets dipancarkan. PDU Ini membawa offset slot parameter dan BD_ADDR.
Offset slot adalah pengurangan waktu start dari master TX slot piconet jika PDU
dipancarkan dari waktu start dari master TX slot piconet dimana BD_ADDR adalah
master modul 1250.
Sebelum membuat suatu master-slave tombol, PDU ini akan dipancarkan dari alat yang
menjadi master dalam tombol memeriksa prosedur. PDU dapat juga bermanfaat di dalam
inter-piconet komunikasi.
9) Timing Accuracy Information Request 􀃆 (O) LMP_TIMING_ACCURACY-
_REQ, LMP_TIMING_ACCURACY_RES
LMP pendukungan meminta pemilihan waktu ketelitian. Informasi dapat digunakan
untuk memperkecil meneliti jendela untuk waktu pegangan ditentukan kembali dari
pegangan dan untuk menambah waktu pegangan yang maksimum. Hal ini dapat juga
digunakan untuk memperkecil meneliti jendela pembaca sekilas untuk sniff slot gaya atau
rambu paket gaya taman. Pemilihan parameter waktu ketelitian dikembalikan adalah
jangka panjang mengapung terukur di ppm dan kerlipan yang jangka panjang terukur di
Aplikasi Antarmuka Komputer 16
dalam μs clock digunakan selama hold, sniff dan park mode. Parameter ditetapkan untuk
suatu alat tertentu dan harus serupa manakala diminta beberapa kali.
10) LMP Version 􀃆 (M) LMP_VERSION_REQ, LMP_VERSION_RES
LMP lapisan pendukungan untuk versi LM protokol. Alat diminta mengirimkan suatu tanggapan
dengan tiga parameter: VersNr, Compid dan Sub-VersNr. Versnr menetapkan versi
BLUETOOTH LMP spesifikasi yang mendukung alat. Compid digunakan untuk menjejaki
permasalahan mungkin dengan Bluetooth lapisan yang lebih rendah. Semua perusahaan yang
menciptakan suatu implementasi unik LM akan mempunyai Compid mereka sendiri.
Perusahaannya adalah juga bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan administrasi dari
Subversnr direkomendasikan bahwa tiap perusahaan mempunyai suatu Subversnr unik untuk
masing-masing RF/BB/LM implementasi.
11) Supported Features 􀃆 (M) LMP_FEATURES_REQ, LMP_FEATURES_RES
Bluetooth radio dan linkc control boleh mendukung hanya suatu subset paket mengetik
dan corak diuraikan di dalam Baseband Spesifikasi Radio dan Spesifikasi. Suatu alat
tidak boleh mengirimkan manapun paket selain dari ID, FHS, NULL, POLL, DM1 or
DH1 sebelum menyadari corak yang yang didukung alat yang lain. Setelah permintaan
corak telah dilaksanakan, persimpangan dari paket didukung mengetik untuk kedua sisi
boleh juga dipancarkan. Kapan saja suatu permintaan dikeluarkan, harus kompatibel
dengan corak yang didukung alat yang lain itu. Sebagai contoh, penetapan suatu SCO
menghubungkan pemrakarsa tidak boleh mengusulkan untuk menggunakan HV3 paket
jika itu jenis paket adalah tidak didukung oleh alat yang lain.
12) Switch of Master-Slave Role 􀃆 (O) LMP_SWITCH_REQ, LMP_SLOT_OFFSET
Karena pemberian nomor halaman alat selalu menjadi master dari piconet, suatu tombol
master-slave perannya kadang-kadang diperlukan. Umpamakanlah A adalah slave dan B
adalah master. Alat yang memulai tombol finalises transmisi dari L2Cap pesan sekarang
dan kemudian mengirimkan LMP_SWITCH_REQ. Catatan: slave memulai master-slave
tombol slave (A) akan pertama mengirimkan LMP_SLOT_OFFSET, kemudian
LMP_SWITCH. Master memulai master-slave tombol, master (B) pertama mengirimkan
LMP_SWITCH, sebelum menerima LMP_SLOT_OFFSET dari slave (A). Jika tombol
diterima, alat yang lain finalises transmisi dari L2Cap pesan sekarang dan kemudian
menjawab dengan LMP_ACCEPTED. Prosedur tombol kemudian berlangsung, dan
setelah A adalah master dan B adalah slave.
13) Name Request 􀃆 (M) LMP_NAME_REQ, LMP_NAME_RES
LMP dukungan nama bagi Bluetooth alat yang lain . Name adalah suatu nama mudah
dioperasikan dihubungkan dengan Bluetooth dan terdiri dari maksimum 248 bytes coded
menurut UTF-8 standard. Nama terbagi-bagi atas satu atau lebih DM1 paket.
14) Hold Mode 􀃆 (O) LMP_HOLD, LMP_HOLD_REQ
ACL link dari suatu koneksi antar dua Bluetooth dapat ditempatkan di hold mode untuk
suatu waktu pegangan yang ditetapkan. Selama waktu ini tidak ada ACL paket akan
dipancarkan dari master. Hold mode secara khas dimasukkan walaupun tidak ada
kebutuhan untuk mengirimkan data untuk suatu secara relatif lama. Transceiver
kemudian bisa dipadamkan dalam rangka menyelamatkan. Tetapi hold mode dapat juga
digunakan jika suatu alat ingin ditemukan oleh Bluetooth lain, atau ingin bergabung
Aplikasi Antarmuka Komputer 17
dengan lain piconets. Apa suatu alat benar-benar mengerjakan sepanjang waktu pegangan
adalah tidak dikendalikan oleh pesan pegangan, tetapi sampai kepada masing-masing alat
untuk memutuskan.
15) Detach 􀃆 (M) LMP_DETACH
Koneksi antar dua Bluetooth dapat tertutup anytime oleh master atau slave. Suatu
parameter alasan adalah tercakup untuk menginformasikan yang lain tentang mengapa
koneksi tertutup.
16) Sniff Mode 􀃆 (O) LMP_SNIFF_REQ, LMP_UNSNIFF_REQ
Untuk masuk sniff mode, slave dan master merundingkan suatu interval T sniff dan sniff
offset, D sniff, dimana menetapkan pemilihan waktu dari sniff slot. Offset menentukan
waktunya yang pertama sniff slot; setelah itu sniff slot mengikuti pada waktu tertentu
dengan interval T sniff. Manakala link adalah di sniff mode adalah master hanya dapat
start suatu transmisi di sniff slot. Dua parameter mengendalikan mendengarkan aktivitas
di dalam slave. Sniff parameter menentukan untuk berapa banyak slot slave harus
mendengarkan, mulai dari sniff slot, sekalipun tidak menerima suatu paket dengan
mempunyai alamat AM. Sniff timeout parameter menentukan berapa banyak slot
tambahan slave harus mendengarkan jika menerima hanya paket dengan mempunyai
alamat AM.
17) Park Mode 􀃆 (O) LMP_PARK_REQ, LMP_UNPARK_PM_ADDR_REQ,
LMP_UNPARK_BD_ADDR_REQ, LMP_SET_BROADCAST_SCAN_WINDOW,
LMP_MODIFY_BEACON
Jika slave tidak harus mengambil bagian channel, tetapi FH-SYNCHRONIZED, dapat
ditempatkan di park mode. Di gaya ini memberikan AM_ADDR tetapi re-synchronizes
kepada saluran tertentu yang dipisahkan oleh interval. Interval, suatu offset dan suatu flag
yang menandakan bagaimana yang dihitung untuk menentukan yang pertama. Setelah ini
mengikuti pada waktu tertentu di interval yang ditentukan. Di saat tertentu slave dapat
diaktipkan lagi oleh master, master dapat berubah park mode parameter, memancarkan
informasi siaran atau slave melakukan permintaan yang mengakses kepada saluran.
Semua PDUS mengirim dari master kepada slave yang terletak adalah siaran. PDUS ini
adalah satu-satunya PDUS yang dapat dikirim untuk slave di park mode dan satu-satunya
PDUS yang dapat menyiarkan. Manakala slave pada park mode ditugaskan PM_ADDR
unik, dimana dapat digunakan oleh master ke slave.
18) Power Control 􀃆 (O) LMP_INCR_POWER_REQ, LMP_DECR_POWER_REQ,
LMP_MAX_POWER, LMP_MIN_POWER
Jika RSSI nilai berbeda banyak dari nilai lebih disukai dari suatu Bluetooth, maka dapat
meminta suatu peningkatan atau suatu pengurangan yang lain dari TX. Ketika
penerimaan pesan, daya keluaran ditingkatkan atau dikurangi. Di sisi master adalah TX
power untuk slave meminta dari slave hanya dapat mempengaruhi master’s TX
menggerakkan untuk slave. Hal yang sama dalam permintaan penyesuaian dapat diserang
anytime mengikuti suatu baseband pemberian nomor halaman sukses memeriksa
prosedur. Jika suatu alat tidak mendukung kendali kuasa meminta ini ditandai di dalam
corak yang terdaftar.
Aplikasi Antarmuka Komputer 18
19) Channel Quality-Driven Change (between DM and DH) 􀃆 (O)
LMP_AUTO_RATE, LMP_PREFERRED_RATE
Throughput data untuk jenis paket yang ditentukan tergantung pada mutu DARI RF
saluran. Pengukuran berkwalitas di penerima dapat digunakan dengan dinamis
mengendalikan jenis paket memancarkan dari alat remote untuk optimisasi dari data
throughput. Jika suatu keinginan A yang remote B untuk mempunyai kendali ini
mengirimkan LMP_AUTO_RATE suatu ketika. B kemudian bisa mengembalikan
LMP_PREFERRED_RATE ke A kapan saja untuk berubah paket bahwa A
memancarkan.
PDU Ini mempunyai suatu parameter yang menentukan persandian yang lebih disukai
(dengan atau tanpa 2/3FEC) dan ukuran yang lebih disukai (di slot) tentang paket.A
adalah tidak diperlukan untuk berubah kepada jenis paket yang ditetapkan oleh parameter
ini dan tidak boleh mengirimkan suatu paket yang adalah lebih besar dari jumlah yang
diijinkan dari maksimum slot sekalipun ukuran yang lebih disukai adalah lebih besar
dibanding nilai ini.
20) Quality of Service 􀃆 (M) LMP_QUALITY_OF_SERVICE, LMP_QUALITY-
_OF_SERVICE_REQ
LM menyediakan QoS dimana pemberian suara interval, yang digambarkan sebagai
waktu yang maksimum antara transmisi yang berikut dari master kepada slave tertentu
digunakan untuk mendukung luas bidang alokasi dan latency kendali. Sebagai tambahan,
slave dan master merundingkan pengulangan untuk paket siaran (NBC).
21) SCO Links 􀃆 (O) LMP_SCO_LINK_REQ, LMP_REMOVE_SCO_LINK_REQ
Manakala suatu koneksi telah dibentuk antar dua Bluetooth maka koneksi terdiri dari dari
suatu ACL menghubungkan. Satu atau lebih SCO link kemudian bisa dibentuk. SCO
menghubungkan slot cadangan yang dipisahkan oleh SCO interval, T sco. slot pertama
menyediakan untuk SCO link digambarkan oleh T sco dan SCO penundaan, D sco.
Setelah itu SCO slot mengikuti pada waktu tertentu dengan SCO interval. Masing-
Masing SCO link dibedakan dari semua SCO link lain oleh suatu SCO handle.
22) Control of Multi-Slot Packets 􀃆 (M) LMP_MAX_SLOT, LMP_MAX_SLOT-
_REQ
Banyaknya slot digunakan oleh suatu alat yang terbatas. Suatu alat mengijinkan alat yang
remote untuk menggunakan suatu jumlah maksimal slot dengan pengiriman PDU
LMP_MAX_SLOT yang menyediakan max slot sebagai parameter. Masing-Masing alat
dapat meminta untuk menggunakan suatu jumlah maksimal slot dengan pengiriman PDU
LMP_MAX_SLOT_REQ yang menyediakan max slot sebagai parameter. Setelah
koneksi baru, sebagai hasil halaman, halaman meneliti, master-slave tombol atau tidak
memarkir, nilai anggapan adalah 1 slot. Dua PDUS digunakan untuk kendali multi-slot
packets. PDUS dapat dikirim pada anytime setelah susunan koneksi diselesaikan.
Aplikasi Antarmuka Komputer 19
23) Paging Scheme 􀃆 (O) LMP_PAGE_MODE_REQ, LMP_PAGE_SCAN_MODE-
_REQ
Sebagai tambahan terhadap pemberian nomor halaman rencana yang wajib, Bluetooth
sistem menggambarkan pemberian nomor halaman rencana opsional. LMP menyediakan
bermakna untuk merundingkan pemberian nomor halaman rencana, yang mana
digunakan lain waktu ole suatu unit dipanggil.
24) Link Supervision 􀃆 (M) LMP_SUPERVISION_TIMEOUT
Masing-Masing Bluetooth link mempunyai suatu pengatur waktu yang digunakan untuk
link pengawasan. Pengatur waktu ini digunakan untuk mendeteksi kerugian link yang
disebabkan oleh alat pindah dari cakupan, suatu device’s power-down, atau kasus
kegagalan serupa lain. Suatu LMP prosedur digunakan untuk di-set nilai dari
pengawasan timeout.
25) Connection Establishment 􀃆 (M) LMP_HOST_CONNECTION_REQ,
LMP_SETUP_COMPLETE
Pemberian nomor halaman alat berbagai keinginan untuk menciptakan suatu koneksi
yang menyertakan lapisan di atas LM, mengirimkan LMP_HOST_CONNECTION-
_REQ. Setelah menerima pesan ini, host diberitahukan tentang koneksi yang datang. alat
remote dapat menerima atau menolak permintaan koneksi dengan pengiriman
LMP_NOT_ACCEPTED atau LMP_ACCEPTED.
Jika LMP_HOST_CONNECTION_REQ diterima, LMP security procedures (pairing,
authentication and encryption) dapat dilibatkan. Dimana alat adalah tidak akan memulai
keamanan apapun saat memeriksa prosedur selama penetapan koneksi mengirimkan
LMP_SETUP_COMPLETE. Kedua-duanya alat sudah mengirim LMP_SETUP-
_COMPLETE paket yang pertama pada suatu saluran logis yang berbeda dari LMP
kemudian bisa dipancarkan.
26) Test Mode 􀃆 (M) LMP_TEST_ACTIVATE, LMP_TEST_CONTROL
LMP mempunyai PDUS untuk mendukung Bluetooth test gaya berbeda, dimana
digunakan untuk pemenuhan dan sertifikasi uji coba Bluetooth radio dan baseband.
27) Error Handling 􀃆 (M) LMP_NOT_ACCEPTED
Jika Link Manager menerima suatu PDU dengan opcode tidak dikenali, menjawab
dengan LMP_NOT_ACCEPTED dengan kode alasan LMP yang tak dikenal PDU.
Opcode parameter echoed adalah opcode yang tidak dikenali. Jika Link Manager
menerima suatu PDU dengan parameter cacat, menjawab dengan LMP_NOT-
_ACCEPTED dengan kode alasan LMP parameter cacat. Jika waktu tanggapan yang
maksimum terlewati atau jika link loss dideteksi pihak yang menantikan tanggapan akan
menyimpulkan bahwa prosedur telah mengakhiri dengan tidak berhasil.
LMP pesan salah dapat disebabkan oleh kesalahan pada saluran atau kesalahan sistematis
memancarkan. Untuk mendeteksi yang belakangan kasus, LM perlu memonitor
banyaknya pesan salah dan memutuskan jika melebihi suatu ambang pintu, yang mana
implementation-dependent.
Aplikasi Antarmuka Komputer 20
6.2.5 Host Controller Interface (HCI)
HCI menyediakan suatu perintah menghubung ke baseband pengontrol dan link manager,
dan mengakses ke perangkat keras status dan register pengendalikan. Yang utama
penghubung menyediakan suatu metoda seragam mengakses BLUETOOTH
BASEBAND CAPABILITIES. HCI ada 3 bagian, diantarnya Host, Transport Layer, dan
Host Controller. Masing-Masing bagian mempunyai suatu peran berbeda di HCI sistem.
Gambar 6.8 HCI Specification
6.2.5.1 HCI Functional Entities
HCI secara fungsional menghancurkan ke dalam 3 komponen terpisah:
1. HCI Firmware (location: Host Controller)
HCI Firmware terletak pada Host Control, (Bluetooth perangkat keras). HCI firmware
merupakan implements HCI untuk Bluetooth perangkat keras dengan mengakses
baseband, menghubungkan perintah manajer, perangkat keras status register, control
register, dan Event register. Istilah Host Control berarti Bluetooth merupakan HCIENABLED
Aplikasi Antarmuka Komputer 21
2. HCI Driver (location: Host)
HCI Pengarah, yang terletak pada host (perangkat lunak). Host akan menerima
pemberitahuan HCI peristiwa tak serempak, HCI digunakan untuk memberitahu host jika
sesuatu terjadi. Jika host menemukan bahwa suatu peristiwa telah terjadi kemudian
menguraikan paket peristiwa yang diterima untuk menentukan peristiwa yang terjadi.
Istilah host berarti Perangkat lunak Unit yang HCI-ENABLED.
3. Host Controller Transport Layer (location: Intermediate Layers)
HCI Pengarah dan Firmware komunikasi via Host Control Transport Layer, yaitu. suatu
definisi beberapa lapisan yang mungkin hadir antara HCI pengarah pada host sistem dan
HCI firmware di dalam Bluetooth. Lapisan tengah ini, Host Control Transport Layer,
perlu menyediakan kemampuan untuk memindahkan data tanpa pengetahuan data yang
sedang ditransfer. Beberapa host control transport layer dapat digunakan, dimana telah
digambarkan pada awalnya untuk Bluetooth: USB, UART dan RS232. host perlu
menerima pemberitahuan HCI peristiwa tak serempak tidak terikat pada HCTI yang
digunakan.
6.2.5.2 HCI Commands
HCI menyediakan suatu metoda perintah seragam mengakses Bluetooth perangkat keras
kemampuan. HCI link command menyediakan host dengan kemampuan untuk
mengendalikan link layer conection ke Bluetooth lain. Perintah yang secara khas
melibatkan Link Manager (LM) untuk menukar LMP memerintahkan dengan Bluetooth
alat remote. HCI kebijakan digunakan untuk mempengaruhi perilaku dari LM remote
dan lokal. Perintah kebijakan menyediakan host dengan metoda pengaruh bagaimana LM
mengatur piconet. Host Control dan Baseband Command, Informational Command, dan
Status Command Provide bagi berbagai daftar di dalam Host Control.
A HCI-Specific Information Exchange
Host Control Tranport Layer menyediakan pertukaran transparan dari informasi HCISPECIFIC.
Hal ini mengangkut mekanisme menyediakan kemampuan untuk host
mengirimkan HCI command, ACL data, dan SCO data ke host control. Mekanisme
pengangkutan ini menyediakan kemampuan untuk host menerima HCI command, ACL
data, dan SCO data dari Host Control. Karena HCTL menyediakan pertukaran transparan
dari informasi HCI-SPECIFIC, HCI spesifikasi menetapkan format dari perintah,
peristiwa, dan data menukar antara host dan own control.
B. Link Control Commands
Link Control Command mengijinkan host control untuk mengendalikan koneksi ke
Bluetooth lain. Jika Link Control Command digunakan link manager (LM)
mengendalikan bagaimana Bluetooth piconets dan scatternets dibentuk dan dirawat.
Aplikasi Antarmuka Komputer 22
Perintah instruksikan LM untuk menciptakan dan memodifikasi mata rantai lapisan
koneksi dengan Bluetooth alat remote, melaksanakan pemeriksaan dari yang lain
Bluetooth di cakupan, dan LMP lain memerintahkan.
C. Link Policy Commands
Link Policy Command menyediakan metoda untuk host mempengaruhi bagaimana link
Manager mengatur piconet. Manakala Link Policy Commands digunakan, LM masih
mengendalikan Bluetooth piconets dan scatternets dibentuk dan dirawat, tergantung pada
parameter kebijakan dapat disetel. Perintah kebijakan ini memodifikasi Link Policy
Commands dapat mengakibatkan perubahan kepada host lapisan koneksi dengan
Bluetooth alat remote.
D. Host Controller & Baseband Commands
Host Controler & Baseband command menyediakan akses dan kendali kepada berbagai
kemampuan Bluetooth perangkat keras. Parameter ini menyediakan kendali Bluetooth
alat dan kemampuan dari host control, link manager, dan Baseband. Host dapat
menggunakan perintah untuk memodifikasi perilaku dari alat lokal.
E. Informational Parameter
Informational Parameter ditetapkan oleh pabrikan Dari Bluetooth perangkat keras. Parameter ini
menyediakan informasi tentang Bluetooth dan kemampuan dari Host Control Link Manager, dan
Baseband Manajer, dan Baseband. Host tidak bisa memodifikasi manapun parameter ini.
F. Status Parameters
Perintah pengujian digunakan untuk menyediakan kemampuan untuk menguji berbagai
kemampuan Bluetooth perangkat keras. Perintah ini menyediakan kemampuan untuk
menyusun berbagai kondisi-kondisi untuk menguji.
6.2.5.3 HCI Events/ Error Codes/ Flow Control
a). Flow Control
Kendali arus digunakan di dalam arah dari host kepada host control untuk menghindari
Host Control data penyangga dengan ACL data memperuntukkan untuk suatu alat remote
(connection handle) tidak menjawab. Host yang mengatur penyangga data dari host
control.
b). HCI Events
Sejumlah peristiwa berbeda digambarkan untuk HCI lapisan. Peristiwa menyediakan
suatu metoda untuk kembali[kan data dan parameter berhubungan untuk masing-masing
peristiwa. 32 HCI peristiwa berbeda telah diterapkan sejauh ini, mereka terbentang dari
Pemeriksaan Melengkapi;Menyudahi Peristiwa ke Halaman Meneliti Gaya Pengulangan
Ber;Ubah Peristiwa. Lihatlah HCI kacamata yang utama untuk detil gaya.
c). HCI Error Codes
Sejumlah besar kode kesalahan telah digambarkan untuk HCI lapisan. Dimana suatu
perintah gagal, Kode kesalahan dikembalikan ke menandai adanya alasan untuk
kesalahan. 35 HCI kesalahan kode sudah sejauh ini digambarkan, dari HCI tak dikenal
tidak diperintahkan ke LMP PDU LMP PDU.
Aplikasi Antarmuka Komputer 23
6.2.5.2 Bluetooth-defined Host Controller Transport Layers
1). UART Transport Layer
Sasaran HCI UART Transport Layer akan membuat mungkin menggunakan
BLUETOOTH HCI atas suatu alat penghubung serial antar dua UARTS pada PCB yang
sama itu. HCI UART Lapisan Pengangkutan berasumsi bahwa UART komunikasi adalah
membebaskan diri dari bebas dari kesalahan garis. paket data dan peristiwa mengalir
sepanjang lapisan ini, tetapi lapisan tidak memecahkan kode.
2). RS232 Transport Layer
Sasaran HCI RS232 Lapisan Pengangkutan membuat untuk menggunakan BLUETOOTH
HCI atas dasar phisik RS232 menghubungkan antara Bluetooth host dan Bluetooth host
control. paket data dan Peristiwa mengalir sepanjang lapisan ini, tetapi lapisan tidak
memecahkan kode.
3). USB Transport Layer
Sasaran Serial Universal Bus (USB) Lapisan Pengangkutan akan penggunaan suatu USB
perangkat keras menghubungkan untuk Bluetooth perangkat keras yang dapat berbadan
di salah satu dari dua jalan: sebagai USB dongle, atau mengintegrasikan ke motherboard
dari suatu buku catatan PC). Suatu kode kelas akan digunakan itu adalah dikhususkan
untuk semua USB Bluetooth. Ini akan mengijinkan tumpukan pengarah yang sesuai
untuk mengisi, dengan mengabaikan penjual yang membangun alat. juga mengijinkan
HCI memerintahkan untuk;menjadi dibedakan dari USB perintah ke seberang kendali itu
endpoint.
6.2.6 Logical Link Control and Adaptation Protocol
Link Control dan Adaptasi Lapisan Protokol logis ( L2Cap) adalah layered atas Baseband
Protokol dan berada lapisan link data. L2Cap menyediakan jasa data tanpa koneksi dan
berorientasi koneksi ke lapisan atas protokol dengan protokol yang terdiri dari banyak
bagian kemampuan, segmentasi dan reassembly operasi, dan menggolongkan abstrak.
L2Cap mengijinkan aplikasi dan protokol tingkat yang lebih tinggi untuk memancarkan
dan menerima L2Cap data paket sampai kepada 64 kilobytes dipanjangnya.
Dua link jenis didukung untuk Baseband lapisan: SCO dan AC Link. SCO ling
mendukung real-time menyatakan lalu lintas menggunakan luas bidang dipesan. ACL
link mendukung upaya terbaik lalu lintas. L2Cap Spesifikasi digambarkan untuk hanya
ACL tidak menghubungkan dan pen;dukungan untuk SCO link yang telah direncanakan.
6.2.6.1 L2CAP Functional Requirements
L2Cap mendukung beberapa kebutuhan protokol penting:
A. Protocol Multiplexing
L2Cap harus mendukung protokol yang terdiri dari banyak bagian sebab Baseband
Protokol tidak mendukung ’jenis’ bidang mengidentifikasi yang lebih tinggi lapisan
protokol menjadi multiplexed di atas. L2Cap harus mampu membedakan antara lapisan
atas protokol seperti Protokol, RFCOMM, dan Kendali Teleponi.
Aplikasi Antarmuka Komputer 24
B. Segmentation & Reassembly
Pembandingan media phisik wired lain, paket data yang digambarkan oleh Baseband
Protokol terbatas di dalam ukuran. Pengeksporan suatu unit transmisi maksimum (MTU)
yang dihubungkan dengan Baseband muatan penghasil untung yang paling besar (341
bytes untuk DH5 paket) membatasi penggunaan luas bidang yang efisien untuk yang
lebih tinggi lapisan protokol yang dirancang untuk menggunakan paket lebih besar.
L2Cap paket Besar harus terbagi-pagi ke dalam berbagai Baseband paket lebih kecil
sebelum transmisi mereka dengan perantaraan radio. Dengan cara yang sama, berbagai
Baseband paket diterima mungkin dikumpulkan kembali ke dalam L2Cap paket yang
lebih besar tunggal mengikuti suatu integritas sederhana memeriksa. Segmentasi dan
Reassembly (SAR) kemampuan tentu saja diperlukan untuk mendukung protokol yang
menggunakan paket lebih besar dari yang didukung oleh Baseband.
C. Quality of Service
L2Cap koneksi penetapan proses mengijinkan pertukaran informasi mengenai mutu
(Qos) yang diharapkan antar dua Bluetooth unit. Masing-Masing L2Cap implementasi
harus memonitor sumber daya yang digunakan oleh protokol dan memastikan bahwa Qos
kontrak dihormati.
D. Group
Banyak protokol meliputi konsep dari suatu kelompok alamat. Baseband Protokol
mendukung konsep dari suatu piconet, suatu kelompok alat secara synchronous meloncat
bersama-sama menggunakan waktu yang sama itu. L2Cap menggolongkan abstrak
mengijinkan implementasi ke secara efisien memetakan protokol menggolongkan
piconets. Tanpa suatu abstrak kelompok, protokol tingkat yang lebih tinggi akan perlu
diunjukkan ke Baseband Protokol dan link manager power dalam rangka mengatur
kelompok secara efisien.
6.2.7 L2CAP General Operation
L2Cap lapisan didasarkan di sekitar konsep saluran. Masing-Masing dari end-points dari
suatu L2Cap saluran disebut oleh suatu saluran identifier.
1. Channel Identifiers
Menggali identifiers (CIDS) adalah nama local mewakili suatu titik-akhir saluran logis
pada alat. Implementasi adalah untuk mengatur CIDS di suatu cara terbaik cocok untuk
implementasi tertentu, dengan ketetapan yang CID sama adalah tidak digunakan sebagai
suatu L2Cap lokal menggali endpoint untuk berbagai L2Cap yang bersama menggali
antara suatu alat lokal dan beberapa alat remote.
CID tugas adalah sehubungan dengan alat tertentu dan suatu alat dapat menugaskan
CIDS dengan bebas dari alat lainnya (terkecuali dipesan tertentu CIDS, seperti memberi
sinyal saluran). Begitu, sekalipun CID nilai yang sama telah ditugaskan untuk (remote)
menggali endpoints oleh beberapa alat remote yang dihubungkan ke alat lokal tunggal,
alat yang lokal masih dengan uniknya berhubungan masing-masing CID remote dengan
suatu alat berbeda.
Aplikasi Antarmuka Komputer 25
2. Operation between Devices
saluran koneksi data menghadirkan suatu koneksi antara dua alat di mana suatu CID
mengidentifikasi masing-masing endpoint saluran. Yang tanpa koneksi membatasi data
mengalir ke arah tunggal. Saluran ini digunakan untuk mendukung suatu saluran
’kelompok’ jika CID pada sumber menghadirkan satu atau lebih alat remote. Ada juga
sejumlah CIDS disediakan untuk tujuan khusus. Memberi sinyal saluran adalah satu
contoh dari suatu saluran dipesan. Saluran ini digunakan untuk menciptakan dan
menetapkan saluran data berorientasi koneksi dan untuk merundingkan perubahan dalam
karakteristik dari saluran. Mendukunglah untuk suatu memberi sinyal saluran di dalam
suatu L2Cap. CID yang lain disediakan untuk semua lalu lintas data tanpa koneksi.
3. Operation between Layers
L2Cap implementasi mengikuti arsitektur yang umum diuraikan di sini:
• L2Cap implementasi harus memindahkan data antara yang lebih tinggi
lapisan protokol dan protokol lapisan yang yang lebih rendah.
• Masing-Masing implementasi harus mendukung satu set memberi sinyal
perintah untuk penggunaan antara L2Cap implementasi.
• L2Cap implementasi perlu juga disiapkan untuk menerima jenis tertentu
peristiwa dari lapisan yang lebih rendah dan menghasilkan peristiwa ke
lapisan atas. Bagaimana peristiwa ini dilewati antara lapisan adalah suatu
implementation-dependent proses.
4. Segmentation & Reassembly
Segmentasi dan reassembly (SAR) digunakan untuk meningkatkan efisiensi oleh
pendukung suatu unit transmisi maksimum (MTU) ukuran lebih besar dari Baseband
paket yang paling besar. Ini mengurangi ongkos exploitasi dengan penyebaran jaringan
dan paket pengangkutan yang digunakan oleh protokol lapisan lebih tinggi diatas
beberapa Baseband paket. Semua L2Cap paket mungkin terbagi-pagi untuk perpindahan
atas Baseband paket. Protokol tidak melaksanakan segmentasi dan reassembly operasi
tetapi format paket mendukung adaptasi ke phisik lebih kecil membingkai ukuran.
Suatu L2Cap implementasi menyingkapkan yang ramah MTU dan segmen paket lapisan
lebih tinggi ke dalam ’gumpal’ bahwa dapat diberikan kepada link Manajer via host
control penghubung (HCI), kapan saja orang ada. Pada sisi menerima, suatu L2Cap
implementasi menerima ’gumpal’ dari HCI dan mengumpulkan kembali gumpal itu ke
dalam L2Cap paket yang menggunakan informasi menyajikan melalui HCI dan dari
paket header.
Aplikasi Antarmuka Komputer 26
6.2.8 L2CAP State Machine
Gambar 6.9 L2Cap spesifikasi
Bagian ini menguraikan L2Cap saluran berorientasi koneksi menyatakan mesin. Bagian
menggambarkan wilayah, peristiwa yang menyebabkan transisi status, dan tindakan
untuk dilakukan sebagai jawaban atas peristiwa. Mesin status ini hanya bersangkutan ke
bi-directional CIDS dan adalah tidak wakil;contoh memberi sinyal saluran atau saluran
yang uni-directional.
Di atas menggambarkan tindakan dan peristiwa yang dilakukan oleh suatu implementasi
L2Cap lapisan. Server dan Klien sederhana menghadirkan pemrakarsa dari permintaan
dan akseptor dari permintaan berturut-turut. Suatu application-level Klien akan keduaduanya
memulai dan menerima permintaan. Konvensi penamaan sebagai berikut.
Alat penghubung antara dua lapisan (alat penghubung vertikal) menggunakan awalan dari
lapisan yang lebih rendah menawarkan kepada yang lebih tinggi lapisan.
Alat penghubung antara dua kesatuan dari lapisan sama (alat penghubung horisontal)
menggunakan awalan dari protokol (menambahkan suatu P kepada identifikasi lapisan),
Peristiwa yang berasal dari di atas disebut Permintaan (Q) dan jawaban bersesuaian
disebut Mengkonfirmasikan (Cfm).
Peristiwa berasal dari di bawah disebut Indikasi (Ind) dan jawaban bersesuaian disebut
Tanggapan (Rsp). Tanggapan yang menuntut pengolahan lebih lanjut disebut Menunggu
keputusan (Pnd). Notasi untuk Mengkonfirmasikan dan Tanggapan mengasumsikan hal
positif jawaban. hal negatif Jawaban ditandai oleh a ’Neg’ akhiran seperti
L2Cap_Connectcfmneg.
6.2.9 Other L2CAP Features
1. Data Packet Format
L2Cap adalah packet-based tetapi mengikuti suatu model komunikasi berdasar pada
saluran. Suatu saluran menghadirkan suatu data mengalir antara L2Cap kesatuan di alat
remote. Saluran mungkin tanpa koneksi atau berorientasi koneksi menggunakan byte
Sedikit/Kecil..
2. Signalling
Berbagai memberi sinyal perintah dapat dilewati antar dua L2Cap kesatuan pada alat
remote. Semua memberi sinyal perintah dikirim ke CID 0x0001 (memberi sinyal
saluran). L2Cap implementasi harus mampu menentukan Bluetooth alamat (BD_ADDR)
Aplikasi Antarmuka Komputer 27
tentang alat yang mengirim perintah itu. Berbagai perintah dimasukkan tunggal (L2Cap)
paket dan paket dikirim ke CID 0x0001. MTU Perintah mengambil format Permintaan
dan Tanggapan. Karena suatu daftar lengkap lihat L2Cap kacamata.
3. Configuration Parameter Options
Pilihan adalah suatu mekanisme untuk meluas kemampuan untuk merundingkan
kebutuhan koneksi berbeda. Pilihan dipancarkan dalam wujud unsur-unsur informasi
terdiri atas suatu jenis pilihan, suatu panjangnya pilihan, dan satu atau lebih bidang data
pilihan.
4. Service Primitives
Beberapa jasa ditawarkan oleh L2Cap dalam kaitan dengan jasa yang primitif dan
parameter. Penghubung diperlukan untuk menguji. Mereka meliputi primitif untuk:
• Connection: susunan, mengatur, memutuskan
• Data: yang dibaca, tulis
• Group: menciptakan, dekat, menambahkan anggota, memindahkan anggota,
mendapat/kan keanggotaan
• Information: berdesing, mendapat/kan info, permintaan [adalah] suatu
menilpon balik di kejadian dari suatu peristiwa
• Connection-less Traffic: memungkinkan, melumpuhkan
6.2.10 RFCOMM Protocol
RFCOMM protokol menyediakan port serial atas L2Cap protokol. Protokol didasarkan
pada ETSI standard T 07.10. Hanya suatu subset T 07.10 standard digunakan dan
beberapa adaptasi protokol ditetapkan di BLUETOOTH RFCOMM spesifikasi.
6.2.10.1 RFCOMM Overview/Service
Hanya suatu subset T 07.10 standard digunakan dan suatu RFCOMM perluasan spesifik
ditambahkan, dalam wujud suatu base kredit mendasarkan arus mengendalikan rencana.
RFCOMM protokol mendukung sampai kepada 60 koneksi bersama antara dua BT alat.
Banyaknya koneksi yang dapat digunakan secara serempak di suatu BT implementationspecific.
Untuk kepentingan RFCOMM, suatu alur komunikasi lengkap melibatkan dua
aplikasi yang menjalankan alat yang berbeda (komunikasi endpoints) dengan suatu
segmen komunikasi antara mereka
Aplikasi Antarmuka Komputer 28
a). Device Types
Pada dasarnya dua jenis alat ada RFCOMM itu harus mengakomodasi.
• Mengetik 1 Alat adalah titik-akhir komunikasi seperti pencetak dan
komputer.
• Mengetik 2 Alat . yang menjadi bagian dari (menyangkut) segmen
komunikasi; contoh modems.
Meskipun RFCOMM tidak membuat suatu pembedaan antar dua alat ini mengetik di
protokol, mengakomodasi kedua jenis alat berdampak pada RFCOMM protokol.
Informasi mentransfer antar dua RFCOMM kesatuan telah dikenalkan ke mendukung
kedua-duanya jenis 1 dan 2. Beberapa informasi hanya diperlukan oleh mengetik 2 alat
sedang informasi lain dimaksudkan untuk digunakan oleh kedua-duanya. Di protokol,
tidak ada pembedaan dibuat antara jenis 1 dan 2. Karena alat tidak peduli akan jenis dari
alat lain di alur komunikasi, masing-masing harus menyampaikan semua informasi
tersedia yang ditetapkan oleh protokol.
b). Control Signals
RFCOMM menandingi 9 sirkit dari suatu RS-232 menghubungkan. Sirkit didaftarkan di bawah.
Tabel 6.1 Pin pada RS 232
Pin Circuit Name
102 Signal Common
103 Transmit Data (TD)
104 Received Data (RD)
105 Request to Send (RTS)
106 Clear to Send (CTS)
107 Data Set Ready (DSR)
108 Data Terminal Ready (DTR)
109 Data Carrier Detect (CD)
125 Ring Indicator (RI)
c). Null Modem Emulation
RFCOMM didasarkan pada T 07.10. Manakala datang untuk memindahkan negara dari
sirkit tidak data, T 07.10 tidak membedakan antara DTE dan DCE. RS-232 kendali
isyarat dikirim sebagai jumlah DTE/DCE isyarat mandiri.
Cara yang ditempuh oleh T 07.10 perpindahan RS-232 kendali isyarat menciptakan suatu
modem yang batal tersembunyi dari dua alat yang dihubungkan bersama-sama. Tidak
null-modem kabel pemasangan kawat rencana tunggal bekerja dalam semua kasus;
bagaimanapun modem rencana yang batal menyiapkan dalam bentuk RFCOMM perlu
bekerja dalam banyak kasus.
d). Multiple Emulated Serial Ports
Dua BT alat yang menggunakan RFCOMM di komunikasi boleh membuka berbagai port
serial. RFCOMM mendukung sampai kepada 60 disaingi terbuka; bagaimanapun
banyaknya yang dapat digunakan di suatu alat implementation-specific. Suatu Data Link
Connection Identifier (DLCI) mengidentifikasi suatu koneksi berkelanjutan antara suatu
Aplikasi Antarmuka Komputer 29
klien dan suatu aplikasi server. DLCI diwakili oleh 6 bit, tetapi cakupan nilai dapat
dipakai adalah 2…61. DLCI adalah unik di dalam satu RFCOMM sesi antar dua alat.
Untuk meliputi fakta bahwa kedua-duanya aplikasi server dan klien boleh berada timbal
balik dari suatu RFCOMM, klien membuat koneksi tidak terikat pada satu sama lain,
DLCI nilai dibagi antara kedua komunikasi menggunakan konsep RFCOMM server
menggali.
Jika suatu BT alat mendukung berbagai port serial disaingi dan koneksi diijinkan untuk
mempunyai endpoints di BT berbeda, kemudian RFCOMM kesatuan harus mampu lari
berbagai T 07.10 lebih terdiri dari banyak bagian sesi. Catatlah bahwa masing-masing
lebih terdiri dari banyak bagian sesi sedang menggunakan L2Cap saluran ID (CID).
Kemampuan untuk berbagai sesi T 07.10 lebih terdiri dari banyak bagian adalah opsional
untuk RFCOMM.